Minggu, 01 Maret 2009

LITHOSTRATIGRAPHY

PENGENALAN

Lithostratigraphy menguraikan studi dan organisasi pada strata pada dasar karateristik lithologic-nya. Istilah lithology digunakan oleh para ahli geologi dalam dua cara berbeda yang berhubungan. Melalui perdebatan yang panjang, ilmu ini lebih berkenaan dengan studi dan penggambaran karakter fisik mengenai karang, khususnya pada penanganan spesimen dan (-benda) yang muncul ke permukaan bumi (Bates dan Jackson, 1980). Ilmu ini juga digunakan yang lebih ditujukan pada karakteristik fisik: jenis karang, warna, komposisi mineral, dan ukuran partikel padat yang seluruhnya merupakan karakter lithologic. Sebagai contoh, kita boleh memberi tekanan pada lithology (ilmu yang berkaitan dengan karang) sebagai unit-unit stratigraphic yang khusus sebagaimana batu pasir, serpih, batu gamping/kapur, dan yang sejenis. Dengan demikian, unit-unit lithostratigraphic adalah unit-unit karang yang dibuat dan digambarkan pada dasar bahan-bahan fisk yang dimilikinya, dan lithostratigraphy berkenaan dengan studi mengenai hubungan-hubungan stratigraphic diantara strata yang dapat diidentifikasi pada dasar lithology-nya.
Dalam bab ini, kita memulai studi mengenai prinsip-prinsip stratigraphic melalui diskusi singkat mengenai kealamian unit-unit lithostratigraphic, yang diikuti melalui suatu penjelasan pada beragam jenis hubungan-hubungan yang memisahkan unit-unit ini. Kita kemudian mengeksplorasi konsep-konsep yang penting pada facies yang mengendap dan rangkaian-rangkaian yang bersifat sedimen. Klasifikasi dan tatanama stratigrafik yang bersifat esensi sebagaimana mereka pakai untuk unit-unit lithostratigrafik didiskusikan pada bagian berikutnya, termasuk pengujian pada Kode Amerika Utara pada Tatanama Stratigraphic (susunan pada karang pada lapisan atau strata/cabang pada ilmu geologi mengenai semacam stratifikasi). Akhirnya, hubungan pada unit-unit stratigraphic dijelaskan, dan beragam metode yang berhubungan digambarkan.

14.2 JENIS-JENIS UNIT LITHOSTRATIGRAPHIC
____________________________________________________________________

litho: suatu pengertian mengenai bentuk kombinasi pada batu, karang, calculus, 
Unit-unit lithostratigraphic adalah tubuh-tubuh pada pengendapan, batuan beku karena perapian yang keluar dalam suatu state molten melalui kerak/lapisan kulit bumi, metasedimentary, atau karang metavolkanic yang dibedakan pada dasar karakteristik lithologic-nya. Suatu unit lithostratigraphic secara umum menyesuaikan diri dengan hukum superposition, yang mana menyatakan bahwa dalam banyak suksesi mengenai stratum, bukanlah gangguan berikutnya atau penjungkir balikan setelah deposisi, karang-karang muda terletak di atas karang-karang yang lebih tua. Unit-unit lithostratigraphic biasanya juga terstratifikasi dan tersusun bentuknya dalam tabel atau daftar. Karang-karang itu diakui dan dibuat pada dasar karakteristik karang yang diobservasi. Batas-batas diantara unit-unit yang berbeda telah ditempatkan pada pembuatan identifikasi yang terbuka atau dibedakan kontaknya atau boleh jadi digambarkan secara berubah-ubah dengan suatu zona gradasi. Definisi pada unit-unit lihostratigraphic didasarkan pada suatu stratotype (suatu jenis unit yang didesain), atau jenis bagian, yang terdiri dari karang-karang yang bersiap untuk mengakses, pada sat memungkinkan, muncul ke permukaan bumi secara alami, penggalian, tambang, atau lubang pemboran. Unit-unit lithostratigraphic dibuat dengan keras pada pada dasar kriteria lithic sebagaimana ditentukan melalui penggambaran pada bahan-bahan karang yang nyata. Mereka tidaklah mendapatkan konotasi mengenai umurnya. Mereka tidak dapat dibuat dengan dasar kriteria paleontologic, dan bersifat independen berdasar konsep waktu. Mereka boleh jadi dibuat pada bagian-bagian subpermukaan sebaik sebagaimana unit-unit karang yang ditunjukkan pada permukaan, tetapi mereka haruslah dibuat pada dasar karakteristik lithic dan bukan pada bahan secara geofisik atau kriteria lainnya. Kriteria Geofisik, digambarkan pada Bab 15, yang bisa digunakan untuk menambah jelas batas-batas pada unit-unit lithostratigraphic subpermukaan, tetapi unit-unit tidak dapat dibuat secara eksklusif pada dasar yang kontrol/pengaturannya dirasakan dengan sifat fisik.
Wheeler dan Mallory (1956) memperkenalkan istilah lithosome yang berhubungan dengan massa-massa pada karang yang secara esensi mempunyai karakter seragam dan mempunyai hubungan-hubungan antar jazirah/tutup dengan massa berdekatan pada lithology yang berbeda. Dengan demikian, kita membicarakan serpih lithosome, lithosome batu gamping, dan lithosome berserpih-pasir, dan yang sejenis. Krumbein dan Sloss (1963) menjelaskan pengertian lithosome dengan bertanya pada pembaca untuk mencitrakan badan pada karang yang dapat timbul apabila ia memungkinkan untuk melindungi suatu jenis karang yang tunggal, seperti batu pasir, dan tidak mencakup seluruh jenis karang lainnya. badan batu pasir yang dihasilkan dapat dengan emikian terlihat sebagai massa suatu susunan tabel secara kasar dengan batas-batas yang dibentuk secara berseluk-beluk/berbelit-belit. Batas-batas yang tidak beraturan ini dapat menggambarkan permukaannya yang berhubungan dengan permukaan erosi dan dengan massa karang lainnya pada suatu keadaan jasmani di atas yang berbeda., di bawah, dan pada sisi-sisinya. Lithosome tidak mempunyai batas-batas ukuran yang khusus dan boleh berjarak dalam bentuk kotor dari yang tipis, unit-unit seperti lembaran atau seperti lapisan hingga prisma tebal atau sempit, tali sepatu yang diperpanjang.
Tentu saja, unit-unit stratigraphic pada suatu lithology yang tunggal jarang berada sebagaimana tubuh-tubuh yang terisolasi. Mereka biasanya berhubungan dengan tubuh-tubuh karang lainnya pada lithology yang berbeda. Suatu bagian penting pada lithostratigraphy adalah mengidentifikasi dan memahami kealamian pada hubungan-hubungan diantara superpose (untuk membuat salah satu serupa dengan yang lain dalam seluruh bagian) secara vertikal atau tubuh-tubuh yang berbatasan secara lateral. Aspek penting lainnya adalah identifikasi pada lithosome-lithosome tunggal yang begitu berbeda bahwa mereka membentuk unit-unit lithostratigraphic yang dapat dibedakan dari unit-unit lainnya yang bisa terletak di atas, di bawah, atau berdekatan.
Unit lithostratigraphic yang fundamental pada jenis ini adalah pembentukannya. Suatu pembentukan adalah suatu unit stratigraphy yang berbeda secara lithology yang skalanya cukup besar untuk dipetakan pada permukaan aatau dijejaki dalam subpermukaan. Ia bisa meliputi suatu lithosome tunggal, atau bagian dari lithosome antar jazirah, dan dengan demikian mengandung suatu lithology tunggal. Sebagai alternatif, suatu pembentukan dapat disusun dari dua atau lebih lithosome dan dengan demikian dapat mencakup karang-karang pada lithology yang berbeda. beberapa formasi boleh jadi dibagi ke dalam unit-unit stratigraphic yang lebih kecil yang disebut anggota-anggota, yang mana, kembali lagi, bisa dibagi ke dalam unit-unit berbeda yang lebih kecil, yang disebut bagian-bagian dasar. Bagian dasar adalah unit lithostratigraphic formal sangat kecil. Pembentukan mempunyai beberapa jenis pembuatan unit stratigraphic yang dapat dikombinasikan untuk membentuk kelompok-kelompok, dan kelompok-kelompok dapat dikombinasikan untuk membentuk supergroup (kelompok yang luar biasa-kuat atau hebat). Semua unit lithostratigraphic formal diberi nama yang diperoleh dari beberapa penggambaran geografis dalam wilayah dimana hal tersebut dilakukan studinya.
Subdivisi pada unit-unit yang tebal pada stratum ke dalam unit-unit lithostratigrafik seperti pembentukan-pembentukan secara esensinya bagi pembuatan jejak dan berkorelasi pada stratum baik dalam pemunculannya ke permukaan bumi maupun dalam subpermukaan. Kita akan kembali lagi untuk mendiskusikan unit-unit stratigrafik formal yang mendekati akhir bab ini. Pertama, bagaimanapun, kita menguji kealamian hubungan diantara unit-unit stratigrafik dan hubungan-hubungan permukaan lateral (menyamping) dan vertikal yang mengkarakterisasi stratum.

14.3 HUBUNGAN-HUBUNGAN STRATIGRAPHIC

Unit-unit lithologic yang berbeda dipisahkan dari yang lainnya melalui hubungan-hubungan, yang mana adalah bidang atau permukaan tidak beraturan diantra jenis-jenis karang yang berbeda. Penempatan stratum secara vertikal dikatakan menjadi sesuai atau tidak sesuai bergantung pada kontinuitas pengendapan. Stratum yang sesuai dikarakterisasi melalui kumpulan terendapkan yang tidak pecah/hancur, yang secara umum diendapkan secara parallel, yang mana lapisan-lapisannya dibentuk salah satunya di atas yang lain melalui pengendapan yang lebih banyak atau lebih sedikit tanpa penolakan. Permukaan yang terpisah dengan stratum yang sesuai adalah suatu yang sudah cocok, yakni, suatu permukaan yang memisahkan stratum yang lebih muda dari karang-karang yang lebih tua tetapi sepanjang tidak terdapat bukti fisik pada yang tidak terendapkan. Suatu hubungan yang sesuai berindikasi bahwa tidak terdapat pemecahan yang signifikan atau hiatus pada pengendapan yang telah terjadi. Suatu hiatus/rumpang adalah suatu pemecahan atau interrupsi yang terus-menerus pada catatan secara geologis. Ia menggambarkan periode pada masa geologi (pendek atau panjang) yang mana tidak terdapat sedimen atau stratum.
Hubungan-hubungan diantara stratum tidak tergantikan yang mendasari karang dalam pembentukan abad, atau bahwa tidak fit bersama dengannya sebagai bagian keseluruhan secara terus-menerus yang disebut ketidakcocokan. Dengan demikian, sesuatu yang tidak cocok adalah suatu permukan pada erosi atau nonendapan , yang memisahkan stratum lebih muda dari karang-karang yang lebih muda, yang menggambarkan suatu hiatus signifikan. Ketidaksesuaian mengindikasikan kekurangan endapan secara terus-menerus dan berhubungan dengan periode nonendapan, cuaca, atau erosi, subaerial lainnya atau subaqueous, yang sebelumnya bagi endapan pada bagian-bagian dasar yang lebih muda. Ketidaksesuaian dengan demikian menggambarkan suatu pecahan yang substansial dalam catatan geologis yang boleh berhubungan dengan periode-periode pada erosi atau nonendapan jutaan yang lalu atau kadang-kadang ratusan hingga jutaan tahun.
Hubungan-hubungan juga digambarkan diantara unit-unit lithostratigrafic dengan perbatasan yang sifatnya lateral. Hubungan-hubungan ini dibentuk diantara unit-unit karang yang ekuivalen abadnya dikembangkan dengan lithologic berbeda yang tampak pada kondisi-kondisi berbeda dalam lingkungan yang sifatnya endapan. Dikeluarkan dari diskusi di sini adalah hubungan-hubungan diantara tubuh-tubuh berbatasan lateral yang timbul dari kesalahan pasca-pengendapan. Hubungan-hubungan diantara tubuh-tubuh yang berhubungan secara lateral boleh jadi bersifat gradasi, dimana salah satu jenis karang berubah secara terus-menerus ke dalam (karang) lainnya, atau mereka menjadi bersifat antarjazirah, yakni, terjepit atau terdesak keluar oleh pembentukan lainnya (lihat Gambar 13.4).

Hubungan-hubungan diantara Stratum yang Menyesuaikan Diri

Hubungan-hubungan diantara stratutm yang menyesuaikan diri boleh jadi (berlangsung) tiba-tiba atau bersifat gradasi. Hubungan yang tiba-tiba terjadi sebagaimana suatu hasil pada (kejadian) yang tiba-tiba, perbedaan yang berubah dalam lithology. Kebanyakan hubungan tiba-tiba coincide dengan bidang pendasaran bersifat pengendapan utama yang dibentuk sebagai suatu hasil pada perubahan dalam kondisi-kondisi terendapkan lokal, sebagaimana didiskusikan pada Bab 5. Secara umum, bidang pendasaran menggambarkan interupsi yang sifatnya minor dalam kondisi-kondisi pengendapan. Semacam pecahan endapan bersifat minor, mencakup hanya hiatus-hiatus pendek dalam pengendapan dengan sedikit atau tanpa erosi sebelum pengendapan disimpulkan, yang disebut diastem. Hubungan-hubungan yang tiba-tiba boleh jadi disebabkan juga oleh perubahan kimiawi pasca pengendapan pada bagian dasar, yang memproduksi perubahan dalam warna yang tampak hingga oksidasi atau pengurangan pada mineral-mineral yang mengandung-besi, perubahan dalam ukuran partikel padat hingga pembuatan kristal kembali atau dolomitization, atau perubahan dalam resistensi hingga pembuatan cuaca yang tampak hingga penyemenan melalui silika atau mineral-mineral karbonat.
Hubungan-hubungan penyesuaian diri dikatakan menjadi bersifat gradasi apabila perubahan dari satu lithology hingga yang lainnya lebih sedikit ditandai daripada hubungan yang tiba-tiba. Hubungan-hubungan bersifat gradasi boleh jadi pada yang lain merupakan jenis progresif secara berangsur-angsur atau jenis intercalated. Hubungan-hubungan progresif secara berangsur-angsur terjadi ketika salah satu tingkatan lithology ke dalam (bagian) lainnya melalui perubahan progresif, lebih banyak atau lebih sedikit seragam dalam ukuran partikel padat, komposisi mineral, atau karakteristik fisik lainnya. Contoh-contoh mencakup unit-unit batu pasir yang menjadi progresif lebih baik yang partikel padatnya ke atas hingga mereka berubah menjadi pasir lumpur (Gambar 14.1A) atau batu pasir kaya-kuarsa yang menjadi progresif yang diperkaya menaik ke dalam fragmen lithic hingga mereka berubah hingga lithic arenites. Hubungan-hubungan intercalated adalah hubungan-hubungan bersifat gradasi terjadi, tampak hingga suatu penambahan jumlah pada interbed pada lithology lainnya yang muncul ke atas dalam bagian tersebut (Gambar 14.1B).

Hubungan-hubungan yang Unconformable

Empat jenis hubungan-hubungan (yang tampak tidak nyaman) yang diakui: (1) unconformity angular (bersiku-siku/kaku), (2) disconformity, (3) paraconformity, dan (4) nonconformity. Unconformity diakui pada dasar keadaan atau ketidakhadiran pada suatu hubungan angular diantara stratum yang terasa tidak enak, keberadaan atau ketidakhadiran pada suatu erosi permukan ditandai yang memisahkan stratum ini, dan kealamian karang-karang yang mendasari permukaan unconformity. Tiga jenis utama pada unconformity terjadi diantara badan-badan pada karang yang terendapkan. Jenis terakhir terjadi diantara karang terendapkan dan karang batuan beku karena perapian atau metamorphic.

Unconformity angular. Suatu conformity angular adalah suatu jenis unconformity yang mana sedimen lebih muda berdiam pada permukaan yang hanyut dan terkikiskan pada kemiringan atau lipatan karang-karang yang lebih tua, yakni, karang-karang lebih tua yang turun/masuk pada sesuatu yang berbeda, lebih curam (seperti) biasa, sudut daripada yang terjadi pada karang yang lebih muda (gambar 14.2A). Unconformity angular bisa jadi dibuat untuk wilayah geografis yang dibatasi (unconformities lokal) atau bisa diperluas hingga puluhan atau kadang-kadang ratusan kilometer (unconformities regional). Beberapa unconformities angular secara terbuka kelihatan dalam suatu sifat muncul ke permukaan yang tunggal (Gambar 14.3). Sebagai perbandingan, unconformities regional diantara unit-unit stratigraphic pada cara masuk/penurunan yang sangat rendah yang boleh jadi jelas/nyata dalam suatu keadaan muncul ke permukaan tunggal dan bisa membutuhkan pemetaan yang rinci melampaui suatu wilayah yang besar sebelum mereka dapat diidentifikasi.

Disconformity. Suatu permukaan unconformity yang berada di atas dan di bawah yang mana dibuatkan bidang bagian dasarnya yang secara esensial bersifat parallel dan yang mana hubungan antara bagian dasar yang lebih tua dan lebih muda ditandai oleh sesuatu yang tampak, tidak beraturan, atau kadang-kadang permukaan bersifat erosi yang uneven adalah suatu disconformity (Gambar 14.2B). Disconformity dengan sangat mudah diakui melalui permukaan yang erosi ini, yang mana boleh jadi dihubungkan dan yang mana boleh jadi mempunyai relief yang dicatat hingga puluhan meter. Permukaan disconformity, sebaik sebagaimana permukaan unconformity yang kaku/kurus, boleh jadi ditandai juga oleh zona tanah “fosil” (paleosol) atau bisa mencakup endapan-endapan gravel-yang lamban yang terletak dengan segera di atas permukaan unconformable dan yang mengandung batu kerikil pada lithology sama sebagaimana lithology pada unit yang mendasari. Disconformity dianggap untuk pembentukan sebagai suatu hasil pada periode yang signifikan pada erosi pada keseluruhannya yang mana karang-karang yang lebih tua secara esensial pada horizon selama penaikan vertikal di dekatnya dan bengkok menurun berikutnya.

Paraconformity. Suatu paraconformity adalah suatu unconformity tidak jelas/kabur yang dikarakterisasi oleh bagian-bagian alas di atas dan di bawah hubungan tanpa penyesuaian diri yang bersifat parallel dan tanpa permukaan yang terkena erosi atau kejadian secara fisik lainnya pada keadaan tanpa penyesuaian diri yang dapat dilihat. Hubungan kadang-kadang tampak menjadi suatu bidang yang dibutakan alasnya secara sederhana (Gambar 14.2C). Paraconformities tidaklah dengan mudah diakui dan haruslah diidentifikasi pada dasar suatu jurang pemisah dalam catatan mengenai karang (diperlihatkan bagi erosi atau sama sekali tanpa endapan) sebagaimana ditentukan dari bukti paleontologi semacam ketidak hadiran zona bersifat fauna atau perubahan faunal yang tiba-tiba/kasar.

Nonconformity. Sesuatu yang tanpa menyesuaikan diri dikembangkan diantara karang yang tersendapkan dan batuan beku karena perapian yang lebih tua atau karang metamorphic massive yang telah ditunjukkan untuk erosi sebelumnya yang dicakup melalui sedimen yang merupakan sesuatu yang tidak menyesuaikan diri (Gambar 14.2D).
Kehadiran tanpa penyesuaian diri telah dipertimbangakan secara signifikan pada studi sedimentology. Kebanyakan suksesi stratigraphic diikat melalui keadaan tanpa penyesuaian diri yang mengindikasikan bahwa suksesi ini catatannya tidaklah lengkap pada sedimentasi di masa lampau. Bukan hanya tanpa penyesuaian diri menunjukkan bahwa beberapa bagian catatan stratigraphic hilang, tetapi mereka juga mengindikasikan bahwa peristiwa geologis yang penting mengambil tempatnya selama periode waktu (hiatus) yang digambarkan melalui keadaan tanpa penyesuaian diri-suatu episode pada penaikan dan erosi atau, lebih sedikit kemungkinan suatu periode tidak mengendap.

Hubungan-hubungan antara Lithosome yang Berbatasan secara Lateral

Dalam diskusi terdahulu, kita menguji jenis-jenis hubungan stratigraphic atau batas-batas yang memisahkan unit-unit yang terendapkan secara terpisah ke dalam suksesi lithologic vertikal berbeda. Unit-unit stratigraphic juga mempunyai batas-batas lateral yang tertentu. Mereka tidaklah memperpanjang ketidakaturan secara lateral tetapi pada akhirnya haruslah berhenti, yang sifat tiba-tiba/kekasaran lainnya sebagai suatu hasil erosi atau lebih berangsur-angsur melalui perubahan hingga suatu lithology yang berbeda. Perubahan lateral boleh jadi dilengkapi oleh penipisan progresif pada unit-unit yang mati terjepit (gambar 14.4A); pemisahan lateral pada suatu unit lithologic ke dalam banyak unit-unit yang tipis yang terjepit secara bebas-antarjazirah (Gambar 14.4B); atau gradasi lateral progresif, yang serupa untuk gradasi vertikal progresif (Gambar 14.4C).

14.4 SUKSESI PADA STRATUM VERTIKAL DAN LATERAL
____________________________________________________________________

Kealamian pada Suksesi Vertikal

Sebagaimana didiskusikan, penyesuaian diri dan ketidaksesuaian membagi karang yang tersedimen ke dalam suksesi vertikal pada bagian dasar, setiap bagiannya dikarakterisasi oleh aspek lithologic yang khusus. Jenis-jenis yang berbeda pada alas dapat mengganti setiap (bagian) yang lain secara vertikal dalam suatu keragaman cara yang besar, dan perbedaannya dapat digambarkan antara unit-unit karang yang dikarakterisasi melalui (1) penyeragaman lithologic, (2) heterogenitas lithologic, dan (3) suksesi cyclic (Weller, 1960). Unit-unit karang yang mempunyai penyeragaman lithologic yang lengkap adalah jarang, sungguhpun banyak alasan bisa menunjukkan suatu tingkat penyeragaman yang tinggai dalam warna, ukuran partikel padat, komposisi, atau resistensi pada pembuatan cuaca. Alas-alas yang sangat mungkin menjadi seragam adalah sedimen partikel padat yang dibuat dengan baik, yang diendapkan secara lambat di bawah kondisi penyeragaman esensial dalam air yang lebih dalam atau sedimen lebih kasar yang telah diendapkan dengan cepat melalui beberapa jenis mekanisme pengangkutan sedimen massa seperti aliran partikel padat. Badan-badan heterogen pada stratum pengendapan dikarakterisasi melalui keragaman internal atau ketidak aturan pada propertinya. Unit-unit heterogen bisa mencakup stratum seperti endapan aliran puing/runtuhan yang disortir dengan sangat buruk, seperti juga unit-unit tebal yang hancur secara internal melalui alas-alas lebih tipis yang dikarakterisasi oleh perbedaan dalam ukuran partikel padat atau gambaran pembuatan bagian dasar.

Suksesi yang Berhubungan dengan Masa Peredaran

Kebanyakan suksesi stratigraphic menunjukkan pengulangan pada stratum yang merefleksikan sesuatu suksesi pada proses yang dihubungkan dengan pengendapan dan kondisi-kondisi yang diulang dengan permintaan yang sama. Semacam peristiwa yang berulang lebih disukai sebagai pengendapan yang berhubungan dengan masa peredaran atau sedimentasi ritmik. Sedimentasi dengan masa peredaran membawa pada pembentukan suksesi vertikal terhadap stratum sedimentasi, penyusunan jenis berbeda pada sedimen yang diminta. Istilah sedimen dengan masa peredaran dengan keragaman yang luas pada stratum pengulangannya, termasuk penggambaran dengan skala kecil sebagaimana varve yang diendapkan tahunan seperti yang diduga dalam danau-danau dengan sungai es seperti juga perputaran sedimen berskala besar dalam periode waktu yang panjang, migrasi berulang pada lingkingan yang mengalami pengendapan. Contoh-contoh biasa lainnya pada deposit yang berulang termasuk kekeruhan dibagian dasar yang bersifat ritmis, endapan-endapan yang dilapisi penguapan suksesi ritmis pada serpih batu gamping coalcyclotaems (peredaran diulang yang mencakup pengendapan batubara), endapan serpih hitam dan endapan chert suksesi yang berhubungan dengan masa peredaran terjadi pada seluruh kontinen setiap sistem stratigrafik secara esensinya. Ia diproduksi oleh proses yang berjarak dalam cakupan geografis, dan durasi dari yang sangat lokal, peristiwa berjangka waktu pendek, seperti perubahan iklim dalam semusim yang menghasilkan varve-hingga perubahan global dalam tingkatan laut yang bisa mencakup keseluruhan periode geologis. Pada dasar mekanisme yang membentuk endapan yang berhubunan dengan masa peredaran, dua jenis suksesi yang dikaitkan dengan masa peredaran diakui: (1) autocyclic dan (2) alochyclic (gambar 14.5). suksesi autochyclic diawasi melalui proses yang mengambil tempat dengan basin itu sendiri, dan bagian alas yang menunjukkan hanya kontinuitas grafik-grafik yang dibatasi. Contoh-contoh mencakup kekeruhan dan badai alas yang tidak periodik. Suksesi alochyclic disebabkan terutama oleh variasi eksternal hingga basin yang terendapkan, sebagai contoh, perubahan iklim,gerakan tektonik di wilayah sumber dan fluktuasi tingkat laut secara global. suksesi alochyclic telah memanjang hingga jarak yang panjang dan barangkali kadang-kadang dari satu lembah sungai ke lembah sungai lainnya. Beberapa suksesi alochyclic kelihatanya dihubungkan dengan perubahan dalam parameter orbital yang dipunyai bumi. Preces sumbu bumi (posisi kutub yang terhuyung-huyung secara rasional) dengan dua periode yang utama rata-rata 19000 dan 23000 tahun; hal tersebut dilalui perubahan dalam kecenderungan atau kecondongan sumbu yang naik hingga 3 drajat (sudut kemiringan) dalam suatu peredaran hampir 41.000 tahun; dan orbitnya berubah dari hampir sirkular hingga hampir eliptik (eksentrisiti) dalam dua peredaran salah satunya dengan peredaran yang berjarak dari 95.000 hingga 136.000 tahun, yang lainnya dengan suatu periode 413000 tahun. Variasi-variasi ini pada prilaku orbital bumi memproduksi perubahan periodik pada iklim yang disebut peredaran Milankovich (dengan periodisitis yang berjarak dari 20000 hingga labih daripada 400000 tahun), yang mana kembali lagi, mempengaruhi susunan pengendapan. Proses ini kadang-kadang dianggap sebagai penguatan orbital (contoh,de boer,1991). Peredaran stratigrafik didiskusikan dalam rincian yang lebih besar dibawah judul “ analisa tingkat laut” pada bab 15 secara khusus dengan perhatian pada suksesi peredaran yang dihubungkan dengan perubahan dalam tingkat laut dan oleh Einsele dan Seilacher (1982), dan Eele Ricken dan Seilacher (1991b).

Facies yang Terendapkan 

Dalam bab-bab sebelumnya yang berhubungan dengan lingkungan yang terendapkan, saya menitikberatkan banyak contoh sedimen pada satu jenis yang digolongkan secara lateral kedalam sedimen pada suatu jenis berbeda yang diendapkan dalam bagian berdampingan atau berbatasan pada suatu pembentukan yang diberikan oleh pengendapan. Sebagai contoh, sedimen berpasir pada tepi pantai bisa digolongkan sebagai bagian laut yang menghadap ke daratan hingga endapan berlumpur pada beting bagian dalam yang berlumpur; pasir dan endapan lumpur dibagian depan delta yang biasanya digolongkan seaward hingga lumpur prodelta; dan skeletal tepi-beting atau kualitas pasir karbonat oolitic terhadap beting terbuka hingga lumpur karbonat yang berbentuk butir. Saya telah bersiap-siap berhubungan dengan semacam tubuh yang sama secara lateral pada sedimen dengan karakteristik perbedaan sebagaimana permukaan (facies) dengan demikian, suatu deposit boleh jadi dikarakterisasi oleh facies beting, facies batu pasir, facies batu gamping dan yang sejenis. Konsep facies begitu penting dalam stratigraphy, bahwa suatu penjelasan yang lebih rinci dan signifikasi pada facies diperlukan pada titik ini.
Istilah facies diperkenalkan ke dalam literatur geologi oleh Nicolas Steno pada tahun 1669 (Teichert, 1958); yang bagaimanpun, ilmu pengetahuan modern menggunakan istilah yang ditujukan bagi ahli geologi Swiss Amanz Gressly yang menggunakan istilah tersebut pada tahun 1838 pada deskripsinya pada stratum Upper Jurrasic pada wilayah Solothurn di Pegunungan Jura untuk menggambarkan perubahan yang ditandai pada lithology dan palaentology pada stratum ini. Krumbein dan Sloss (1963) memelihara Gressly yang dimaksudkan untuk confime penggunaan istilah perubahan lateral dengan suatu unit stratigrafik, seperti yang diilustrasikan pada gambar 14.6. para pekerja lainnya telah menginterpretasikan penggunaan Gressly yang mencakup perubahan vertikal dalam karakter pada unit-unit karang dengan baik (Teichert, 1958). Yang berikutnya, istilah tersebut telah digunakan dengan pengertian-pengertian bilangan, kebanyakan punya persamaan kecil yang tampak hingga pengertian orisinal Gressly. Beragam pengertian ini telah dibuat ringkasannya dan didiskusikan oleh Moore (1949), Teichert (1958), Weller (1958), Markevich (1960), dan yang lain. Pengertian-pengertian yang dihubungkan pada facies mencakup keseluruhan stratum bagi keseluruhan stratum pada suatu jenis khusus sebagaimana facies tertentu, seperti seluruh alas merah sebagaimana “facies redbed”, dan kadang-kadang kebanyakan pemakaian nonstratigrafik sebagaimana “metamorphic facies,” “igneous facies,” dan “tektonik facies.” Karena hal ini jarang hilang dan pemakaian yang tidak konsisten pada istilah, pengertian nyata pada facies telah menjadi kekeruhan/penutup yang dipertimbangkan.
  Suatu definisi yang diterima secara biasa pada facies di Amerika Serikat ialah bahwa pada Moore (1949) yang menggambarkan facies sebagai “sejumlah areally yang bagiannya dibatasi pada suatu unit stratigraphical yang didesain yang mana menunjukkan perbedaan signifikan dari bagian-bagian lain pada unit. “perbandingan facies” salah satu atau dua atau lebih perbedaan penyortiran pada endapan, yang mana sebagian atau keseluruhannya punya persamaan pada umur dan yang mana terjadi sisi ke sisi atau apapun yang menutup lingkungan di sekitarnya.” Menurut definisi Moore, facies dibatasi dalam areal perluasan, tetapi facies yang sama dapat ditemukan pada tingkatan berbeda dengan unit stratigraphic yang sama. Suatu pemakaian yang berbeda pada facies yang lebih tertutup untuk yng dipakai Gressly-dan yang bagi kebanyakan ahli geologi Eropa-adalah untuk mempertimbangkan penyederhanaan facies sebagai unit-unit stratigraphic yang dibedakan melalui lithological, terstruktur, dan aspek-aspek organik yang terdeteksi dalam bidang. Wilayah distribusi pada facies dengan demikian didesain dengan tidak dikenal baik (Blatt, Middleton, dan Murray, 1980), sebagai perbandingan untuk areal distribusi yang dibatasi yang dibutuhkan oleh definisi Moore. Lihat juga diskusi oleh Walker (1992). Dengan tidak menganggap diskusi dengan definisi eksak yang diikuti pendefinisian facies, hal tersebut sekarang menjadi praktek biasa untuk mendesain facies yang diidentifikasi pada dasar karakteristik lithologic sebagaimana lithofacies dan facies yang dibedakan melalui karakteristik paleontologic (kandungan fosil) tanpa menganggap karakter lithologic sebagai biofacies.
Suatu sasaran penting pada studi facies adalah untuk pada akhirnya membuat interpretasi lingkungan dari facies. Dengan demikian, beberapa ahli geologi mendesain facies pada dasar yang diasumsikan lingkungan yang terendapkan dan berbicara pada “facies kontinental”, “facies fluvial,” “delta facies”, dan seterusnya. Semacam penggunaan generic mencakup keputusan subyektif bahwa tidak boleh selalu dibenarkan/diberi garis tepi. Lebih baik membuat pemakaian facies keseluruhannya secara deskriptif dan obyektif serta kemudian memakai interpretasi subyektif pada dasar facies deskriptif (Hallam, 1981).

Hukum Walther pada Suksesi Facies

Hubungan pada Facies lateral dan Vertikal hal tersebut bersifat implisit dalam konsep pada facies bahwa facies berbeda menggambarkan perbedaan lingkungan pengendapan. Sebagaimana lingkungan yang berdampingansecara lateral dalam suatu wilayah yang diberikan dengan waktu dalam menanggapi pembagian garis pantai pada kondisi-kondisi geologis lainnya, batas-batas facies juga terbagi sehingga bahwa kadang-kadang endapan pada lingkungan yang terletak di atas lingkungan lainnya. Gagasan sederhana deceptively embodies salah satu konsep tunggal yang sangat penting dalam stratigrafi-konsep bahwa suatu hubungan yang eksis pada lingkungan secara langsung diantara facies lateral dan vertikal yang disusun/diaturatau suksesi superimpose pada stratum. Konsep ini dinyatakan seacar formal pertama kali melalui Johannes walther pada tahun 1894 dan sekarang disebut hukum pada hubungan pada korrelasi (atau suksesi) pada facie, atau disederhanakan dengan Hukum Walther. Hukum ini seringkali tidak dinyatakan sebagai “rangkaian facies sama yang dilihat secara lateral sebagai vertikal.” Pernyataan yang benar pada hukum sebagaimaan diterjemahkan oleh Middleton (1973, hal. 979) adalah

Beragam endapan pada area-facies yang sama dan serupa banyaknya pada karang-karang pada area dengan facies berbeda yang dibentuk disamping setiap bagian dalam ruang, yang sebelumnya dalam suatu bagian-melintang kita melihat mereka terletak pada puncak setiap (bagian) lainnya….hal tersebut merupakan pernyataan dasar pada signifikasi pencapaian-yang jauh bahwa hanya facies itu dan area-facies yang dapat bersifat superimpose terutama yang mana dapat diamati disamping setiap hal lain pada saat ini (Walther, 1894).

Hukum Walther dengan demikian diinterpretasikan bagi pengertian bahwa facies yang terjadi dalam strata suksesi dalam penyesuaian diri yang juga terjadi dalam lingkungan adjacent secara lateral. Middleton (1973) secara hati-hati memberikan titik berat bahwa hukum tersebut menyatakan bukan suksesi vertikal yang selalu memproduksi suksesi horizontal pada lingkungan, tetapi hanya bahwa facies tersebut dapat disuperimpose yang sekarang dapat dilihat berkembang sisi ke sisi. Sebagai contoh, pembentukan lingkungan yang dibatasi pulau dan pantai didiskusikan pada bab 11 bisa mencakup beberapa lingkungan adjacent lateral seperti pantai, laguna yang berbatasan-back, marsh, tidal flat, sambungan tidal, delta tidal. Bergantung pada cara yang mana lingkungan lateral ini berbagi dengan waktu, suksesi vertikal yang diproduksi melalui pengendapan dalam pembentukan pantai yang dibatasi yang bisa terdiri dari hanya pasir pantai overlain melalui lumpur laguna dan capped melalui marsh peat. Keseluruhan suksesi lateral pada deposit dibentuk dalam lingkungan-lingkungan contiguous yang boleh jadi dilindungi tetapi endapan-endapan itu dilindungi dalam suksesi vertikal yang asal-usulnya terjadi dari sisi ke sisi.

Transgressi dan Regressi. Prinsip-prinsip yang embodied dalam Hukum walter diilustrasikan pada gambar 14.7. diagram blok dalam gambar menunjukkan suksesi lateral pada lingkungan yang tipikal pada suatu serpih yang didominasi clastic yang melalui transgression. Sebagaimana didiskusikan pada Bab 11, transgression lebih ditujukan untuk pergerakan pada suatu garis pantai dalam suatu bidang tanah, juga disebut retrogradation. Kolom pada sisi kiri pada blok dalam gambar 14.7 menunjukkan bagaimana sedimen dari yang berbeda secara lateral berbatasan lingkungan yang menjadi superimpose secara vertikal sebagaimana garis pantai yang datarannya sepanjang garis pantai, yang menghasilkan sedimen dari jarak lingkungan pantai yang diendapkan secara progresif pada puncak sedimen sebelumnya diletakkan lebih dekat ke pantai. Transgression pada garis pantai dengan demikian memproduksi suksesi vertikal pada unit pengendapan yang mana air-yang lebih dalam (biasanya dibaut dengan partikel padat yang baik) sedimen superimpose pada partikel padat lebih kasar sedimen dekat pantai yang menciptakan suksesi menaik-dengan baik pada stratum. Transgression terjadi selama suatu pemunculan relatif dalam tingkat laut dimana gelombang/arus pada sedimen terrigenous dari sumber daratan cukup rendah (Gambar 14.8A) untuk mengizinkan sedimen lautan air yang lebih dalam untuk encroach daratan melampaui deposit tepi pantai (encroachment coastal). Transgression tidak akan terjadi selama timbulnya tingkat laut apabila influx pada sedimen terrigenous begitu tinggi yang bersifat bangunan tambahan pada penempatan garis-pantainya.
Di bawah kondisi-kondisi yang sama, garis pantai da lingkungannya bisa terbagi dalam suatu kelangsungan seaward. Pergerakan seaward pada suatu garis pantai disebut regressi, atau progaradasi. Regressi membawa juga hingga superposition vertikal hingga facies lateral contiguous, tetapi, dalam kasus ini, tepi pantai biasanya sedimen (dengan partikel padat-yang kasar) menjadi bersifat progressif yang stacked pada puncak partikel padat-yang lebih baik, sedimen air-yang lebih dalam, yang membawa pada kuksesi menaik-mengasar. Regressi bisa terjadi selama suatu pemunculan relatif pada tingkatan laut atau selama tingkatan laut statis apabila influx pada clastic terrigenousnya tinggi (Gambar 14.8B), atau hal tersebut terjadi selama suatu kejatuhan relatif pada tingkatan laut (Gambar 14.9). Transgressi diikuti oleh regressi yang berkecenderungan untuk memproduksi suatu wedge pada sedimen dalam bagian basal pada wedge, dan sedimen air-yang lebih dangkal yang diendapkan pada puncak sedimen air-lebih dalam pada bagian puncak irisan(gambar 14.10). catatlah onlap bersifat pantai yang ditandai yang diilustrasikan pada Gambar 14.10. permukaan terendapkan permulan pada dasar suatu suksesi transgressive biasanya adalah suatu penyesuaian diri. Pembatasan permukaan pada dasar suatu suksesi regressif dapat juga menjadi suatu keadaan tanpa penyesuaian diri (unconformity) apabila regresi terjadi sebagaimana suatu hasil pada suatu kejatuhan relatif dalam tingkatan laut yang accompany melalui erosi.
Transgressi dan regressi dengan demikian membawa pada pengendapan pada suksesi yang stacked secara vertikal pada penaikan-perbaikan dan endapan-endapan menaik-mengasar. Di bawah pada dua jenis kondisi pengendapan terakhir, transgressi atau regressi dapat terjadi bagi suatu periode waktu signifikan secara geologis. Apabila selama suatu pemunculan relatif dalam tingkatan laut seashore adalah tidak berubah/seimbang bagi periode waktu yang panjang sebagaimana hasil suatu perimbangan dalam gelombang/arus terrigenous, sehingga bahwa pembangunan keluar lainnya (progradation) terjadi, facies lateral tidaklah menjadi superimpose secara vertikal (Gambar 14.8C). Selama suatu standstill relatif pada laut diamana tingkat laut relatif adalah pemunculan lainnya yang bukan jatuhnya dangelombang/arus terrigenous yang cukup tinggi, suatu jenis pengendapan disebut terjadinya toplap pantai (Vail, Mitchum, dan Thompson, 1977a). Endapan-endapan beting tidak dapat dibangun di atas gelombang yang efektif dan aggrade karena pada standstill tingkat laut, sehingga onlap idak dapat diproduksi. Disamping itu, setiap unit pada stratum lap out dalam sesuatu yang mengarah ke daratan langsung, tetapi termination yang suksesif terletak mengarah ke laut secara progresif (gambar 14.11).
Penggunaan Secara Praktis Hukum/Aturan-aturan Walther. Untuk kembali pada Hukum Walther, hukum ini bukan hanya menawarkan suatu penjelasan rasional mengenai suksesi vertikal pada facies, tetapi juga telah secara praktis digunakan dalam studi mengenai pengendapan dan lingkungan facies purba pada stratum dalam suatu suksesi vertikal. Hanya suatu jumlah suksesi pengendapan yang dibatasi atau hubungan-hubungan yang ditemukan dalam studi moden dan sedimen purba. Untuk mengillustrasikannya, lingkungan yang diakui pada suatu beting lautan inner yang menjalani regressi termasuk tidal-flatlaguna-teluk, (pantai) littoral, zona-gelombang, permukan pantai, dan zona…. Di bawah dasar gelombang. Sedimen diendapkan pada setiap lingkungan ini yang mempunyai sifat berbeda pada ukuran partikel padat, penyortiran, struktur pengendapannya, dan geometri …mengkarakterisasi lingkungan khusus.Diakui bahwa suksesi lateral ini lingkungan dan keberadaan facies dalam suatu lingkungan laut yang menjalani regressi, para ahli geologi melakukan studi regresif purba sedimen laut yang dapat menginterpretasikan lingkungan pengendapan pada beragam bagian suksesi vertikal dengan penyesuaian diri yang lebih besar, dan mereka dapat juga mengakui ketidakhadiran pada facies dari suatu lingkungan yang khusus yang telah dipindahkan lagi melalui erosi.
Sebagaimana suatu contoh yang ditambahkan pada penggunaaan Hukum walther, hal tersebut memungkinkan bagi studi suksesi vertikal pada bagian alas dalam suatu bagian out rop atau boring yang dilokasikan dengan baik sepanjang tepi pada suatu basin dan prediksi dari suksesi ini bahwa suksesi lateral pada facies akan menjadi sebagaimana suatu stratigrafik khusus untuk ahli geologi minyak, yang harus mencoba untuk menentukan kemungkinan perubahan facies dalam saluran alas minyak bumi yang diperpanjang dari wilayah pemunculannya ke permukaan bumi atau drilled region (wilayah) ke dalam wilayah undrill yang prospektif.

Pengaruh Iklim dan Tingkatan Laut pada Susunan Pengendapan

Diskusi sebelumnya menunjukkan bahwa baik nilai pada influx pada sedimen terrigenous clastic dan perubahan secara relatif pada tingkatan laut exert pengawasan pada susunan pengendapan dalam wilayah pantai dan pada beting kontinental. Kembali lagi, terrigenous influx pada dirinya sendiri dipengaruhi oleh kondisi tektonis dan iklim. Tektonisme memproduksi perubahan dalam kenaikan wilayah sumber endapan dan dengan demikian berpengaruh pada penilaian erosi, yang mana secara umum bertambah dengan pertambahan dalam penaikan daratan. Juga, area sumber pada penaikan yang lebih tinggi, dan dengan slopes yang curam, berkecenderungan untuk shed endapan lebih kasar daripada yang dilakukan pada penaikna yang lebih rendah. Iklim meregulasi sedimen arus/gelombang melalui pengawasan penghitungan pada cuaca dan erosi, kondisi pengangkutan endapan, dan mekanisme pengangkutannya. Sebagai contoh, dalams uatu area yang diberikan secara geografis, arus/gelombang yang lebih besar secara signifikan akan terjadi selama periode hujan lebat (contoh, selama hujan musim dingin) ketika penghitungan erosi diakselerasikan dan pengangkutan arus ditambahkan, daripada selama periode kering. Pada suatu skala waktu yang lebih pendek, lebih banyak sedimen, dan endapan yang lebih kasar, boleh jadi dikikiskan dan dihanyutkan selama suatu besar tunggal yang tidak biasa, banjir dengan kecepatan tinggi yang terjadi hanya sekali setiap ratusan tahun daripada selama banjir-banjir yang lebih kecil yang bisa terjadi selama ratusan tahun sebelumnya. (Lihat Clifton 1988) untuk diskusi pada konsekuensi-konsekuensi sedimentologi pada peristiwa-peristiwa convulsive besar. Dengan demikian, penilaian pada sedimen influx dan ukuran-ukuran partikel padat pada sedimen dinatarakan hingga wilayah berpantai dari daratan yang berubah keseluruhannya seacara waktu geologi dalam tanggapan terhadap variabel ini pada tektonisme dan iklim.
Perubahan dalam tingkatan laut juga berpengaruh pada susunan pengendapan pada wilayah pantai. Perubahan dalam tingkatan laut bahwa seluruh dunia dan yang mempengaruhi tingkatan laut pada seluruh kontinen secara esensial secara simultan yang disebut perubahan tingkatan-laut eustatic. Perubahan pada tingkatan-laut dapat berpengaruh hanya wilayah lokal yang lebih disukai sebagai perubahan tingkatan laut secara relatif. Perubahan tingkatan laut secara relatif bisa mencakup beberapa perubahan eustatic global tetapi juga dipengaruhi oleh penaikan tektonik lokal atau downwarping pada lantai basin dan sedimen aggradation (buildup). Tektonik lokal dan penghitungan pada pengendapan mempunyai sedikit a tau tanpa pengaruh pada tingkatan laut seluruh dunia.
Perubahan tingkatan-laut eustatic telah attribute hingga suatu keragaman penyebab, seluruhnya yang mana dapat lumped di bawah perubahan dalam volume air dan perubahan dalam volume basin lautan (Tabel 14.1). Perubahan paling penting dalam volume air diikat hingga glaciation kontinental. Tingkatan laut turun selama tahapan glacial, ketika air laut dikunci naik pada daratan sebagaimana es, dan muncul selama tahapan interglacial sebagaimana es kontinental menembak melt. Air boleh juga diikat naik pada daratan pada danau-danau, reservoir, dan airtanah aquifers. Akhirnya, fluktuasi dalam suhu lautan (Tabel 14.1) bisa memproduksi keragaman kecil dalam tingkatan laut. Perubahan dalam volume pada basin lautan, sebagai contoh, dapat menyebabkan tingkatan lautan muncul. Perubahan dalam volume pada sitem ridge laut-pertengahan boleh jadi penyebab lainnya. Perubahan dalam volume pada ridge lautan-pertengahan terjadi sebagai suatu hasil pada variasi penghitungan penyebaran lantai/permukaan laut. Suatu penambahan dalam penghitungan penyebaran lantai laut menyebabkan penambahan dalam volume pada ridge lautan pertengahan dan suatu konsekuensi yang muncul pada tingkat laut, dan suatu pengurangan dalam penyebaran nilai yang menghasilkan pengurangan dalam volume ridge serta suatu hubungan yag jatuh pada tingkatan laut seluruh dunia. Pitman (1978) memberikan kesan, sebagai contoh, bahwa perubahan dalam penilaian penyebaran lantai/oermukaan laut dari 2 cm/tahun hingga 6 cm/tahun pada laut modern dapat memproduksi suatu pemunculan dalam tingkatan laut pada lebih daripada 100 m yang melampaui suatu periode 70 juta tahun. Secara berhubungan, suatu pengurangan dalam penyebaran penilaian kembali hingga 2 cm/tahun bagi 70 tahun berikutnya dapat menyebabkan tingkatan laut turun hingga lebih daripada 100 m. Kemungkinan cara lainnya pada perubahan volume pada suatu basin lautan mencakup ikatan kembali isolasi glacial, upwarping atau downwarping pada lantai lautan, dan kolisi kontinental (Tabel 14.1). Rebound isostatic setelah glaciation mencakup pemunculan secara berangsur-angsur dalam suatu permukaan daratan, yang mana telah ditekan dengan memperlihatkan berat es, setelah berat pada es dipeindahkan kembali melalui melting. Perubahan dalam tingkatan laut dan metode-metode yang menggunakan stratigrafik untuk menentukan pembesaran perubahan tingkatan-lautan dari catatan stratigrafik yang lebih lanjutnya didiskusikan di bawah judul “Analisa Tingkat-Lautan” pada Bab 15.

14.5 TATANAMA DAN KLASIFIKASI PADA UNIT-UNIT LITHOSTRATIGRAFIK
____________________________________________________________________

Untuk memberikan permintaan bagi stratum dan untuk memahami keluasan yang sangat penuh catatan sejarah geologis dalam stratum ini, hal tersebut diperlukan hingga mempunyai suatu sistem formal bagi pendefinisian, pembuatan klasifikasi, dan penamaan unit-unit geologi. Semacam suatu prosedur stratigrafik yag mempromosikan studi yang sistematik pada sifat secara fisik dan hubungan yang sepenuhnya berhasil pada studi mengenai pengendapan serta bersifat esensi bagi pembenaran interpretasi pada lingkungan penegndapan serta aspek-aspek lainnya pada sejarah Bumi. Perlu bagi organisasi stratum yang sistematis adalah pengakuan lebih awal sebagaimana setengah latter pada abad delapan belas melalui para ahli ilmu pengetahuan Eropa seperti Johann Gottlob Lehman, Giovanni Arduino, dan Georg Christian Fuchsel, yang membuat attempt awal untuk mengakui stratum pada dasar tahun relatifnya (Krumbein dan Sioss, 1963). Evolusi yang berangsur-angsur pada upaya ini dalam mengorganisasikan dan mengklasifikasikan stratum yang terus-menerus pada abd ke delapan belas dan abad kesembilan belas serta kadang-kadang dikulminasikan dalam formulasi secara internasional melalui Skala Waktu Geologis dan Kolom Geologis (Stratigrafik). Evolusi ini adalah salah satu bab paling menarik dalam sejarah studi stratigrafik. Succinct meringkaskan upaya awal ini pada klasifikasi stratigrafik yang diberikan oleh Weller (1960), Krumbein dan Sloss (1963), dan Dunber dan Rogers (1967).

Perkembangan pada Kode Stratigraphic

Studi lokal pada stratum karang membutuhkan pembagian (subdivision) pada Kolom Stratigrafik ke dalam uinit-unit lebih kecil yang secara sistematis disusun pada dasar sifat inherent. Maksud klasifikasi stratigrafik dengan demikian adalah untuk mempromosikan pemahaman pada geometri dan suksesi pada tubuh karang. Untuk meyakinkan pemakaian yang seragam pada tatanama stratigrafik dan klasifikasinya, usaha telah menjadi underway selama beberapa dekade untuk mengadopsi suatu kode pada tatanama stratigrafik yang memformulasikan tinjauan pada prinsip-prinsip dan pengalaman stratigrafik yang didesain untuk mempromosikan klasifikasi yang terstandarisasi serta tatanama formal pada bahan-bahan karang. Di Amerika Serikat, sejenis kode telah draft melalui the Committee on Stratigraphic Nomenclarute, 1933, dan para pengikutnya, the American Commission on Stratigraphic Nomenclarute, 1961, dan the North American Commission on Stratigraphic Nomenclarute, pada tahun 1983. The Code of Stratigraphis Nomenclarute, dipublikasikan oleh the American Commission on Stratigraphic Nomenclarute pada tahun 1961 dan direvisi kembali pada tahun 1970, terminologi distandarisasi dan pengalaman-pengalaman digunakan dalam stratigraphy di Amerika Serikat pada saat itu dan secara luas diterima oleh para ahli geologi Amerika Utara. Konsep-konsep dan teknik-teknik baru, secara khusus konsep pada lempeng tektonik global, telah dikembangkan pada beberapa dekade terakhir. Perkembangan-perkembangan ini telah merevolusasikan pengethuan mengenai bumi dan mempunyai necessitated revisi pada kode tahun 1961. The International Stratigraphic Guide, dipublikasikan melalui International Subcommission pada Stratigraphic Classification pada tahun 1976 (Hedberg, 1976), yang memeberikan suatu perlakua yang komprehensif pada klasifikasi stratigraphic, terminologi, dan prosedur-prosedur dari suatu titik tinjauan internasional. Permintaan unutk memasukkan konsep-konsep dan teknik baru dan untuk mengakui kontribusi pada organisasi stratigrafik internasional, The North American Commission on Stratigrafic Nomenclarute mempublikasikan suatu North American Stratigraphic Code yang baru pada bulan Mei tahun 1983. Sebagai alat bantu yang bisa menyenangkan pembaca, kode ini diproduksi secara penuh pada Appendiks B.

Jenis-jenis Utama Unit-Unit Stratigraphic
The 1983 North American Code of Stratigraphic Nomenclarute adalah suatu kode baru-bukan suatu revisi dari kode tahun 1961. beberapa kategori pada unit-unit stratigraphic dicakup pada kode tahun 1961 telah hilang, yang lainnya baru. Secara umum, kode baru telah dibuat sebagai alat bantu yang memungkinkan dengan the International Stratigraphic Guide. Beragam kategori pada unit-unit stratigraphic diakui melalui kode yang diringkaskan pada Tabel 14.2. Catat bahwa beberapa unit-unit stratigraphic (contoh, unit-unit lithostratigraphic, unit-unit biostratigraphic) didasarkan pada karakteristik pengamatan pada karang. Semacam unit yang diidentifikasi dalam bidang pada dasar sifat fisik atau biologis yang dapat diukur (contoh, ukuran partikel pada) yang dirasakan oleh instrumen-instrumen (contoh, polaritas magnetik), atau digambarkan (contoh, struktur-struktur pengendapan, jenis-jenis fossil). Lainnya dihubungkan dengan masa geologis pada karang. Unit-unit stratigraphic mempunyai signifikasi waktu yangbbisa jadi unit-unit karang yang nyata (contoh, unit-unit chronostratigraphic) yang dibentuk selama interval waktu yang khusus, atau secara sederhana dibagi ke dalam waktu (contoh, unit-unit geochronologic) dan bukan unit-unit karang yang nyata.


Unit-unit Lithostratigraphic Formal

Konsep pembentukan-pembentukan dan unit-unit lithostratigrafik formal lainnya secara singkat diperkenalkan pada bab 14.2 di atas. Dalam istilah ukuran, hierarki pada unit lithostratigrafik dalam descending order adalah supergroup, kelompok, pembentukan, anggota, dan alas (Tabel 14.4). Walaupun suatu pembentukan adalah bukan unit lithostratigrafik yang sangat besar, hal tersebut meskipun begitu unit fundamental pada klasifikasi lithostratigrafik. Seluruh unit lithostratigrafik lainnya dibuat sebagai assemblages atau subdivision lainnya pada pembentukannya. Catatlah dari Tabel 14.4 bahwa uatu pembentukan dibuat seacar keras pada dasar lithology. Pembentukannya telah dibuat pada dasar suatu jenis lithic tunggal, berulang pada dua atau lebih jenis lithic, atau heterogenitas lithic ekstrem dimana semacam heterogenitas constitute suatu bentuk pada penggabungannya ketika dibandingkan dengan unit-unit yang berbatasan. Sebagai contoh, suatu formasi boleh jadi dikompsosisikan keseluruhannya pada beting, keseluruhan batu pasir, atau pada suatu campuran intimate pada batu pasir dan alas beting yang berbeda karena lithology yang dicampurkan. Batas-batas pembentukan, sebagaimana dengan seluruh unit lithostratigrafik ditempatkan pada posisi perubahan lithic. Batas-batas diantara formasi yang berbeda boleh jadi, oleh karena itu, terjadi baik secara vertikal maupun lateral. Yakni, suatu formasi yang boleh jadi dilokasikan di atas atau di bawah pembentukan lainnya atau diposisikan secara lateral yang berbatasan dengan yang lain dimana perubahan terjadi pada facies lateral. Illustrasi pada jenis berbeda pada batas-batas pembentukan diberikan pada Gambar 2, Appendix B. Suatu pembentukan yang harus menjadi perluasan wilayah sufficient dan ketebalan terpetakan pada skala yang dipetakan secara biasa yang digunakan pada wlayah dimana hal tersebut terjadi.
Unit-unit lithostartirapi yang menandai secara formal nama yang terdiri dari suatu nama geografis yang dikombinasikan dengan pengurutan yang tepat (pembentukan, anggota, dsb.) atau suatu istilah lithic yang tepat, seperti batu gamping, atau keduanya. Pembentukan nama dengan demikian terdiri dari suatu nama geografis yang diikuti oelh formasi kata lainnya atau suatu pembuatan desain lithic. Sebagai contoh, suatu pembentukan khusus boleh jadi disebut Otter Point Formation (hanya bernama geografis) atau the Eureka Quartzite (nama geografis ditambah pendesainan lithic). Nama-nama pada anggota mencakup suatu nama geografis dan kata anggota, atau nama yang boleh mempunyai suatu intervening pendesainan lithic seperti anggota batu pasir Eau Claire. Suatu kelompok nama mengkombinasikan suatu nama geografis dengan kelompok kata, sebagaimana dalam Kelompok Arbuckle. Surat-surat pertama pada seluruh kata digunakan dalam nama-nama formal pada unit-unit lithostratigraphy yang dikapitalkan.
The North American Stratigraphic Code pada tahun 1983 mengakui bahwa beberapa badan lithostratigraphy yang dibatasi, pada puncak dan dasar, yang tidak secara terus-menerus (tanpa penyesuaian diri atau diastem). Kode memperkenalkan nama unit aalostratigrafik bagi semacam pemetaan tubuh stratiform pada karang terendapkan yang dibuat pada dasar bounding, secara lateral pembuatan bidang secara tidak terus-menerus lebih daripada pada dasar perubahan lithologic. International Stratigraphic Guide (Hedberg, 1976) mengajukan istilah synthem bagi unit-unit dibatasi-yang tanpa penyesuaian diri.
Nama-nama informal boleh jadi digunakan bagi unit-unit lithostratigrafik ketika terdapat keperluan yang tidak cukup, informasi yang tidak cukup, atau pada suatu dasar yang tidak tepat bagi justifikasi pendesainan sebagaimana suatu unit formal (Hedberg, 1976). Nama-nama informal boleh jadi digunakan untuk semacam unit-unit sebagaimana off pasir, alas coal, zona yang dimineralkan, tambang-tambang dibagian bawah (laut/tanah), dan kunci atau pembuat alas. Nama tidaklah dibut secara kapital. Contoh-contoh pada nama yang didesain secara informal adalah “zona shaley,” zona bearing-coal,” “(bagian) alas pebbly,” dan “member shale-siliceous.”

14.6 RANGKAIAN PENGENDAPAN DAN STRATIGRAPHY RANGKAIAN
____________________________________________________________________

Definisi

Rangkaian istilah seringkali digunakan secara informal oleh para ahli geologi yang dimaksudkan bagi pengelompokan atau suksesi pada stratum. Rangkaian digunakan juga dalam merasakan identifikasi unit stratigrafi berbeda yang diperkeras yang diasanya dibatasi oleh tanpa penyesuaian diri (yaitu, serupa bagi unit alostratigraphy). Sloss (1963) mempertimbangkan rangkaian untuk menjadi unit stratigraphic karang utama pada cakupan antarregional yang dipisahkan dan tidak dibatasi oleh keadaan tanpa penyesuaian diri antarregional. Dia mengakui dan menamai enam rangkaian utama pada craton Amerika Utara, yang setiap bagiannya dipisahkan melalui keadaan tanpa penyesuaian diri regional dengan menunjukkan yang dapat dijejaki dari wilayah Cordilleran pada bagian barat Amerika Utara hingga Appalachian Basin di timur. Setiap suksesi atau rangkaian menggambarkan suatu peredaran utama pada transgression dan regression, yakni, keuntungan dan ancaman kembali pada garis-garis pantai. Pengakuan pada rangkaian didasarkan pada hubungan-hubungan seacra fisik diantara unit-unit karang, walaupun Sloss mengindiaksikan bahwa rangkaian juga mempunyai signifikasi stratigrafik-waktu.
Kosep rangkaian adalah hal berikut yang diperluas dan didefinisikan kembali oleh Mitchum, Vail dan Thompson (1977). Para penulis ini membuat suatu rangkaian pengendapan sebagai “suatu unit stratigrafik yang terdiri dari suatu suksesi penyesuaian diri secara relatif secara genetis yang dihubungkan stratum dan dibatasi pada puncaknya dan dasr melalui keadaan tanpa penyesuaian diri pada penyesuaian diri korrelatifnya.” Rangkaian-rangkaian dengan emikian dibuat berbeda dari rangkaian Sloss dalam apa yang mereka boleh jadi kebanyakan unit-unit karang yang lebih kecil (sejumlah puluhan meter hingga sebanyak ribuan meter; Wilson, 1992). Juga, karena mereka dibatasi oleh keadaan tanpa penyesuian diri antarregional dan penyesuaian diri equivalentnya, mereka boleh jadi membuat sisa/menjejaki melampaui area utama pada basin lautan sebaik sebagaimana daratan. Perbedaan, dihubungkan dengan kelompok-kelompok pada rangkaian pengendapan superposed salah satunya pada yang lain yang didesain Mitchum, vail, dan Thompson (1977) sebagai superrangkaian. Superrangkaian ini adalah permintan umum yang sama pada pembesaran sebagaimana rangkaian asli Sloss. Konsep dasar pada rangkaian penegndapan diilustrasikan pada gambar 14.12.
Karena rangkaian dibuat pada dasar hubungan-hubungan secara fisik pada stratum-yakni dibatasi pada puncak dan dasarnya melalui keadaan tanpa penyesuaian diri atau penyesuaian diri korelatifnya-mereka tidaklah terutama bergantung bagi pengakuan pada penentuan jenis karang, fosil atau proses pengendapan.

Signifikasi Waktu pada Rangkaian-rangkaian

Rangkaian-rangkaian yang terendapkan mempunyai signifikasi stratigrafik-waktu yang dirasakan bahwa seluruh stratum dengan suatau rangkaian yang didepositkan selama interval waktu yang luas, yang diberikan, sungguhpun jarak usia pada stratum individu dengan rangkaian bisa berbeda dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Permukaan memisahkan rangkaian-rangkaian pengendapan yang boleh jadi penyesuaian diri lainnya atau, dalam kasus penyesuaian diri korelatif, permukaan stratal atau bidang yang dijadikan alas (gambar 14.12). Hiatus yang digambarkan melalui tanpa penyesuaian diri bisa berjarak dari jutan hingga ratusan tahun. Pada sisi lainnya, permukaan secara fisik yang memisahkan kelompok-kelompok pada stratum atau alas-alas secara individu dan laminae dengan rangkaian-rangkaian yang diproduksi selama suatu periode yang relatif pendek dan sangat sinkron.

Hubungan-hubungan secara Internal

Stratum yang merupakan suatu rangkaian pengendapan bolah jadi concodorant lainnya, yakni, secara esensial parallel hingga batas rangkaian, atau discordant, mengurangi parallesime dengan perhatian pada batas-batas rangkaian. Hubungan-hubungan concordant dapat terjadi pada hal menaik lainnya atau batas yang lebih rendah pada suatu rangkaian dan boleh jadi diekspresikan sebagai paralellisme bagi suatu horizontal permulaan, inclined, atau permukaan uneven (gambar 14.13). Discordance adalah kriteria fisik yang sangat penting yang diakui bergantung pada cara yang mana stratum terminate terhadap batas-batas rangkaian. Truncation adalah penghentian lateral pada stratum yang dilihat menjadi terpotong dari batas-batas pengendapan aslinya melalui erosi. Pemotongan terjadi pada batas lebih tinggi pada suatu rangkaian dan boleh jadi pada lokalitas lainnya atau perluasan secara regional. Lapout adalah penghentian lateral pada stratum terhadap suatu batas pada batas pengendapan aslinya. Hubungan-hubungan lapout lebih lanjut dibagi ke dalam dua jenis, baselap dan toplap, bergantung pada kealamian khusus pada hubungan discordant dengan batas rangkaian yang lebih tinggi dan lebih rendah.
Baselap terjadi pada batas yang lebih rendah pada suatu rangkaian pengendapan dan boleh jadi dirinya sendiri menjadi pada dua jenis. Onlap adalah baselap yang mana suatu permulaan horizontal atau penghentian stratum inclined terhadap s suatu permukaan dengan inclanation lebih besar. Downlap adalah baselap yang mana suatu downdip penghentian stratum inclined terhadap suatu permulaan horizontal atau permukaan inclined. Onlap dan downlap mengindikasikan hiatus nonpengendapan (Gambar 14.13) dan bukan pecahan erosi dalam pengendapan.
Toplap (putaran puncak) adalah putaran keluar pada batas lebih atas pada suatu rangkaian pengendapan, sebagai contoh, penghentian naik-turun lateral/menyamping pada bagian-bagian dasar foreset pada suatu kompleks deltaic. Toplap adalah juga bukti pada suatu hiatus nonpengendapan. Mitchum, Vail, dan Sangree (1977) membuatkan kesan bahwa toplap dihasilkan dari suatu tingkat dasar pengendapan, seperti tingkat laut, yang menjadi terlalu rendah untuk membolehkan stratum memperpanjang farther updip, yang dengan demikian membolehkan endapan melintas dan kemungkinan erosi minor untuk terjadi di atas tingkat dasar dimana strata prograding diendapkan di bawah tingkat dasar. 
Hubungan toplap dan baselap pada strata dalam suatu rangkaian yang terendapkan tidak dapat dibingungkan dengan foreset pembuatan bagian alas pada unit-unit yang dilapisi secara melintang yang mana membentuk bagian –bagian pada alas lebih daripada rangkaian. Gambar 14.14 mengillustrasikan secara diagram dalam suatupenentuan hubungan secara regional pada stratum dalam rangkaian pengendapan hingga batas-batas rangkaian.

Identifikasi pada Rangkaian-rangkaian Pengendapan

Rangkaian pengendapan dapat diidentifikasi baik dalam bagian yang muncul ke permukaaan bumi dan dalam bagian subpermukaan melalui pencarian bagi kehadiran tanpa penyesuaian diri (permukaan akibat erosi, pemotongan pada stratum, stratum yang hilang). Identifikasi di bagian bawah permukaan bergantung terutama pada penggunan logs yang baik secara instrumen, seperti log elektik yang mengukur resistivity pada unit-unit karang, data seismik (Bab 15) untuk melokasikan dan menjejaki keadaaan tanpa penyesuaian diri, pemotongan, dan hubungan-hubungan lapout. Buktinya, konsep rangkaian telah dikembangkan awalnya dari data seismic. Batas-batas rangkaian diidentifikasi pada dasar hubungan stratigraphic secara fisik tetapi terdapat informasi fosil yang tersedia, sebagaimana dari data inti-yang baik, umur geologis pada rangkaian-rangkaian yang juga ditentukan. Pada contoh suatu rangkaian yang dibuat pada suatu bagian-subpermukaan melalui korelasi pada stratum yang menggunakan data log elektrik diberikan pada Gambar 14.15 (juga lihat Van Wagoner, dkk., 1990).

Rangkaian-rangkaian pada Pengurutan Stratigraphic

Dengan memperhatikan Code of Stratigraphic Nomenclarute (Appendiks B), suatu rangkaian adalah suatu jenis unit stratigraphic informal, bukan suatu unit stratigraphic formal. Sebagaimana asal-usulnya yang dibuat oleh Sloss (1963), rangkaian-rangkaian dipertimbangakan menjadi “unit stratigraphic-karang pada pengurutan yang lebih tinggi daripada kelompok, megakelompok, atau kelompok yang sangat hebat (supergroup)”; yang bagaimanapun, sebagaimana didefinisikan/dibuat kembali oleh Mitchum, Vail, dan Sangree (1977), suatu rangkaian pengendapan bisa mencakup suatu formasi tunggal, kelompok pembentukan, atau, pada suatu skala yang lebih kecil, subdivisi pada pembentukannya. Rangkaian-rangkaian adalah serupa tetapi bukan tidak jelas-jelas sama sebagaimana unit-unit allostratigraphic. Unit-unit allostratigraphic adalah unit-unit formal yang sifatnya deskriptif, yang dibuat melalui kode, yang dibatasi oleh keadaan terputus, irrespectible pada bagaimana keadaan tidak bersambung dibentuk. Rangkaian-rangkaian bersifat teoritis, informal, unit-unit interpretif yang diakui pada dasar pembatasan yang tidak menyesuaikan diri dan penyesuaian diri korelatif.

Stratigrafi Rangkaian

Konsep rangkaian diajukan oleh Mitchum, vail, dan Sangree (1977), yang mana adalah suatu konsep yang secara garis besar bersifat teori yang terikat sangat tertutup hingga asumsi pada perubahan tingkat-laut eustatic, yang telah honed dalam suatu rangkaian tulisan-tulisan Vail, Mitchum, dan coworker pada Exxon Production Research Company di Houston (contohnya, Posamentier, Jervey, dan vail, 1988: Van wagoner, dkk., 1988: Van Wagoner, dkk., 1990). Proses honing ini telah diakui melalui penambahan hubungan dalam peristilahan yang dihubungkan dengan rangkaian-rangkaian, sebagai contoh, sistem-sistem pengendapan, sistem tract, parasequence, dan bentuk-bentuk parasequence. Tabel 14.5 dibuat penjelasannya dalam beberapa istilah ini dan menunjukkan hierarki pada unit-unit rangkaian stratigraphic.
Rangkaian-rangkaian tersusun dari sistem-sistem pengendapan, yang mana merupakan assemblages berdimensi-tiga yang utama pada lithofacies yang tertutup engan batas-batas rangkaiannya. Dua jenis batas-batas rangkaian diakui dalam endapan-endapan tepi pantai, dimana karang-karang adalah subyek bagi penunjukan subaerial (Van Wagoner, dkk, 1988).
Jenis 1 batas-batas rangkaian dihasilkan dari penunjukan subaerial dan penyesuaian diri erosi subaerial yang dihubungkan dengan arus rejuvenation dan pemotongan menurun, suatu pembagian basin dalam facies, suatu pembagian menurun dalam pantai onlap, dan onlap pada dasar stratum. Sebagai suatu hasil pada semacam pembagian basinward pada facies, karang-karang nonlaut atau laut yang sangat dangkal (contohnya, arus-braided atau batu pasir estuarine) di atas suatu batas rangkaian yang secara langsung overlie karang-karang laut air yang lebih dalam (contoh, batu pasir permukaan shore yang lebih rendah atau beting batu lumpur) di bawah suatu batas-dengan tanpa karang intervening yang diendapkan pada lingkungan pengendapan lebih lanjut (Gambar 14.16A). Suatu jenis bentuk batas rangkaian ketika penghitungan/penilaian pada tingkat laut eustatic jatuh exceed penilaian/penghitungan pada basin subsidence pada pecahan garis-pantai yang terendapkan, yang memproduksi suatu kejatuhan relatif dalam tingkat laut pada posisi itu. Pecahan garis pantai-dengan pengendapan adalah suatu posisi pada beting dataran yang mna permukaan yang terendapkan berada pada tingkat dasar di bawah (Gambar 14.16). (Catatlah: suatu rangkaian yang dibatasi oleh batas-batas jenis 1 disebut rangkaian jenis 1).
Batas-batas rangkaian jenis 2 juga dihubungkan dengan exposure subaerial dan ditandai oleh suatu pembagian menurun dalam daratan onlap pantai pada pecahan garis pantai-yang terendapkan. Hal tersebut berbeda dari batas-batas jenis 1 bahwa ia kekurangan baik bahwa ia kekurangan baik erosi subaerial yang dihubungkan dengan rejuvenation arus dan suatu pembagian basinward dalam facies. Onlap pada stratum overlye daratan pada pecahan garis pantai-yang tersendapkan juga menandai batas suatu rangkaian jenis 2 (Gambar 14.16B). Batas-batas rangkaian jenis 2 dihasilkan ketika penghitungan pada tingkatan laut eustatic yang jatuh adalah lebih sedikit daripada penghitungan basin subsidence pada pecahan garis pantai-yang terendapkan; yang dengan demikian, tidak relatif jatuh ke dalam laut yang terjadi pada posisi garis pantai ini (Van Wagoner, dkk., 1988). 
Sistem-sistem yang berhubungan dengan pengendapan tersusun dari suksesi pada sifat genetis yang dihubungkan dengan stratum yang diendapkan di bawah kondisi-kondisi lingkungan yang khusus-seperti fluvial, deltaic, dan beting-yang dihubungkan dengan bagian-bagain yang berbeda pada suatu muncul dan jatuhnya perederan eustatic. Sistem pengendapan ini dihubungkannya disebut bidang sistem (Tabel 14.5). Pembentukan bidang sistem selama bagian-bagian berbeda pada suatu perubahan peredaran tingkat dasar yang berjalan dari pemunculannya hingga submergence (kedalaman air maksimum) dan kembali pada emergence. Ia terletak engan segera di atas atau di bawah suatu batas rangkaian atau terletak di tengah rangkaian; jenis keempat yang diakui bergantung pada kondisi-kondisi tingkat-laut di bawah apa yang dibentuknya.
Bidang sistem highstand (gambar 14.16) terletak dengan segera di bawah salah satu dari suatubatas rangkaian jenis 1 atau jenis 2 dan membentuk selama bagian akhir pada suatu pemunculan tingkatan-laut, atau selama suatu perhentian tingkatan-laut atau selama bagian awal pada jatuhnya tingkatan-laut. Hal tersebut terbentuk di bawah kondisi yang membolehkan progradation, dan endapanfluvial yang mengkarakterisasi bagian selanjutnya perhentian sistem bidang Mereka dihentikan melalui keadaan tidak menyesuaikan diri yang diproduksi oleh jatuhnya tingkatan-laut berikutnya.
Bidang sistem lowstand terletak di atas suatu batas rangkaian jenis 1. Sistem ini terbentuk selama suatu periode waktu yang cepat pada jatuhnya tingkatan laut eustiatic atau selama jatuhnya tingkatan-laut akhir atau awal pemunculannya. Selama suatu kejatuhan eustatic yang cepat , lantai-basin fans berkembang ketika lingkatan laut jatuh di bawah tepi dasar, yang menyebabkan beting menjadi terlihat bersifat subaerial. Sungai-sungai menjadi teriris dan dilalui bagian dasar untuk mengambil sedimen secara langsung ke dalam landaian, dimana endapan tersebut diangkut lerengan menurun melalui aliran gravitasi sedimen dan diendapkan sebagai fans lantai-basin bawah laut. Sekali saja penghitungan pada kejatuhan tingkat-lautan eustiatic melambat, subsidence pada tepi beting boleh exceed lagi penghitungan pada kejatuhan sehingga bahwa suatu pemunculan relatif pada tingkat laut diterima. Di bawah kondisi-kondisi ini, sedimen-sedimen deltaic dapat membentuk dan mengisi lembah sungai yang diiris sebelumnya. Sebagaimana tingkat laut secara relatif yang terus-menerus muncul, endapan-endapan dari gravitasi sedimen mengalir menghasilkan prograding fans bawah laut pada lerengannya. Pengendapan pada sistem-sistem fan–lowstand prograding dapat berlangsung terus-menerus sepanjang perhitungan sedimen yang menyuplai berlebih penghitungan munculnya tingkat laut secara relatif. Pengendapan berakhir ketika nilai pada supplai sedimen tidak dapat keep up dengan penghitungan yang dikombinasikan pada munculnya tingkatan laut eustatic dan basin subsidence.
Bidang sistem margin-beting adalah bidang sistem yang paling rendah yang dihubungkan dengan suatu batas rangkaian jenis 2, yakni, bidang dasar pada sistem yang adalah batas suatu jenis 2. Sistem-sistem ini membidangi bentuk ketika penghitungan jatuhnya tingkat-laut eustatic lebih rendah daripada yang dihubungkan dengan bidang sistem lowstand. Aggradation (akumulasi sedimen vertikal), lebih daripada progradation, yang ditempatkan selama deposisi pada bidang-bidang sistem margin-beting.
Bidang-bidang sistem transgressif terletak pada pertengahan diantara dua rangkaian jenis 1 atau jenis 2 (gambar 14.16) dan dibentuk selama suatu timbulnya tingkat-laut eustatic. Pemunculan makanan pada beting yang cepat ini, mencegah sungai-sungai dari incising. Di bawah kondisi-kondisi ini, sedimen fluvial kecil diantarkan hingga beting, dan pembangunan sedimen lautan dalam suatu landward direction.
Bidang-bidang sistem dibuat pada unit-unit pengendapan lebih kecil yang disebut bentuk-bentuk parasequence, yan berjarak setipis sepuluh meteran hingga ratusan meter (Wilson, 1992). Bentuk-bentuk parasequence, kembali lagi, tersusun dari parasequence (Tabel 14.5). Parasequence diikat oleh permukaan makanan laut, permukaan yang memisahkan stratum lebih muda dari yang lebih tua, melintas yang mana terdapat bukti pada suatu suatu penambahan abrupt dalam kedalaman air. Mereka adalah unit-unit facies paling kecil pada rangkaian pengendapan dan tersusun ketebalannya dari sekitar 10 hingga 100 m. Batas-batas parasequence dengan demikian merupakan batas-batas tajam yang diciptakan oleh perubahan tingkat-laut. Suatu parasequence diendapkan selama suatu episode tunggal pada submergence. Ia dimulai ketika tingkat laut yang timbul mencapai luas maksimum dan sedimen mulai mengakumulasi. Setelah tingkatan laut distabilisasi pada tingkat maksimum ini, sedimen pantai diendapkan untuk menekan seaward garis pantai, menciptakan suatu tubuh flat-topped pada sedimen yang mana permukaannya diatur oleh posisi dalam pengertian tingkatan laut. Dengan demikian, parasequence siliciclastic merupakan pendangkalan progradational (secara umum) yang unit-unit pengendapannya menaik-secara kasar. Parasequence karbonat adalah aggradational yang biasa (akumulasi vertikal pada sedimen) dan juga dangkal menaik.
Konsep rangkaian diproduksi melalui suatu revolusi dalam stratigraphy selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an dan memberikan munculnya istilah rangkaian stratigraphy, yang dibuat sebagai studi pada hubungan-hubungan karang dengan suatu kerang kerja chronostratigraphic (stratigraphic-waktu) secara repetitif, yang secara genetis dihubungkan dengan strata yang dibatasi permukaan pada erosi atau nondeposisi pada penyesuaian diri korelatifnya (Van Wagoner, dkk., 1988). Sejumlah ahli geologi telah membuat cakupan mengenai konsep rangkaian stratigrafi, dan akhir-akhir ini secara luas digunakan bagi keragaman suksesi stratigraphic, khususnya dengan industri minyak. Setelah mengawali konsep yang diajukan, sejumlah tulisan pada rangkaian stratigraphy ditampilkan pada pertemuan-pertemuan ilmu pengetahuan dan dipubliksikan dalam literatur geologi. Konsep tidaklah mempunyai, bagaimanapun, tanpa detractor . hal tersebut telah dikritik, diantara hal lainnya, bagi keberadaan teori secara garis besar dan diperkenalkan tidak dengan kekhususan. Contoh-contoh yang dikeluarkan/dikerjakan; bagi perhatian yang inadequate bagi permasalahan pada skala; dan bagi suatu penekanan yang berlebih pada peredaran tingkat lautan yang eustatic tanpa keharusan menganggap bagi pengaruh tektonisme lokal dan supplai sedimen. (contoh, walker, 1990; Miall, 1991). Juga, merupakan hal yang sukar untuk menggunakan rangkaian konsep bagi yang sifatnya nonlautan dan endapan-endapan di dalam laut, yang mana tidak dibagi ke dalam unit-unit terikat secara tanpa pentesuaian diri yang dibuat dengan baik. Meskipun demikian, rangkaian konsep telah menjadi perhataian revive tertentu dalam stratigraphy dan telah diproduksi banyak gagasan baru yang amat baik> Konsep pada rangkaian stratigraphy timbul mulanya dari studi pada prinsip-prinsip stratigraphic seismic (stratigraphy seismic) yang akan kita eksplorasi lebih lanjut pada Bab 15.
Galloway (1989) mengajukan suatu metode alternatif bagi pembuatan rangkaian yang didasarkan pada konsep mengenai episode repetitif pada progradation yang punctuated melalui periode transgresion dan flooding pada permukan yang terendapkan. Rangkaian Galloway dibatasi oleh penggambaran yang dibentuk selama submergence maksimum, sebagai perbandingan bagi rangkaian Exxon yang dibatasi oleh penggambaran yang dibentuk selama pemunculan maksimumnya. Pada saat ini, skema Exxon bagi pembuatan rangkaian tampak yang lebih luas dipahami dan digunakan.

14.7 KORELASI PADA UNIT-UNIT LITHOSTRATIGRAPHY
__________________________________________________________

Pengenalan

Dalam merasakan yang sangat sederhana, korelasi stratigraphic adalah pertunjukan pada equivalency mengenai unit-unit stratigraphic. Korelasi adalah suatu bagian yang fundamental pada stratigraphy, dan kebanyakan upaya melalui para ahli stratigraphy yang telah berjalan ke dalam penciptaan unit-unit stratigraphy yang formal yang dimaksudkan sebagai temuan praktis dan metode yang reliable dalam hubungan-unit-unit hubungan ini dari salah satu wilayah ke wilayah lainnya. Tanpa korelasi, perlakuan pada stratigraphy pada apapun tetapi tingkat keseluruhan lokal tidaklah mungkin.
Konsep mengenai korrelasi balik lagi sangat berakar pada stratigraphy. Prinsip-prinsip fundamental pada korelasi telah digambarkan pada sejumlah buku teks awal mengenai geologi dan stratigraphy; khususnya tinjauan penting menegnai prinsip-prinsip umum ini yang diberikan oleh Dunbar dan Rodgers (1957), Weller (1960) dan Krumbein serta Sioss (1963).Perhatian yang kuat secara terus-menerus dalam hubungan tersebut ditunjukkan pada beberapa buku dan artikel yang dipublikasikan baru-baru ini yang berhubungan dengan korelasi, khususnya metode statistik pada korelasi (contoh, Agterberg, 1990; Cubitt dan Reyment, 1982; Mann, 1981; Merriam, 1981).
Konsep-konsep fundamental pada korelasi stratigraphic disiapkan dalam bentuk firma yang dibuat pada tahun 1950-an dan 1960-an. Prinsip-prinsip dasar ini masih penting saat ini; yang bagaimanapun, memunculkan konsep-konsep baru dan alat analisa yang lebih menguntungkan yang telah merubah persepsi mengenai korelasi pada beberapa tingkatan, sebagaimana penambahan metode-metode baru bagi korelasi. Pengembangan pada bidang magnetostratigraphy sejak akhir tahun 1950-an, sebagi contoh, telah diberikan sebagai alat yang amat penting bagi korelasi stratigrafik waktu global pada dasar peritiwa-peristiwa polaritas magnetik. Juga, keuntungan yang cepat dalam teknologi komputer dan yang tersedia, serta penggunaanmetode statistik yang dibantu komputer bagi permasalahan stratigraphy yang telah menambah suatu dimensi kuantitatif yang baru bagi bidang yang berkorelasi dengan stratigraphic. Saya akan menempatkan bagian ini untuk membawa beberapa perkembangan baru, sepanjang dengan diskusi menegnai beberapa konsep “klasik” pada yang berkorelasi dengan stratigraphic.

Definisi Mengenai Korelasi

Kendatipun terdapat bukti bahwa konsep korelasi berjalan kembali pada sejarah awal stratigraphy, ketidaksetujuan persisted melampaui pnegrtian eksak istilah ini. Secara historis, dua titik pandang telah prevail. Salah satu pengertian yang rigid keras mengenai hubungan bagi penunjukan waktu yang sama, yakni, untuk mendemontrasikan bahwa dua tubuh pada karang diendapkan selama periode waktu yang sama (Dunbar dan Rodgers, 1957; Rodgers, 159). Dari titik pandang ini, pembuatan equivalence pada dua unit lithostratigraphic pada dasar kesamaan lithologic tidaklah merupakan korelasi pada interpretasi yang lebih luas mengenai korelasi yang membolehkan equivalency yang diekspresikan dalam istilah lithologic, paleontologic, atau kronologis (Krumbein dan Sloss, 1963). Dengan kata lain, dua tubuh pada karang dapat dikorelasikan sebagai termasuk lithostratigraphy yang sama atau unit biostratigraphic sungguhpun unit-unit ini berada pada umur berbeda. Hal tersebut merupakan kenyataan dari titik pandang pragmatis, bahwa kebanyakan ahli geologi saat ini menerima pandangan yang lebih luas mengenai korelasi. Para ahli geologi minyak, sebagai contoh, secara rutin membuat korelasi mengenai pembentukan subpermukaan dasar lithology mengenai pembentukan, “signature” spesifik yang dicatat dengan pembentukan melalui log instrumental yang baik, atau refleksi karakteristik pada catatan-catatan seismic. The 1983 North American Stratigraphic Code (Appendiks B) yang mengakui prinsip pada tiga jenis korelasi:
1. lithocorrelation, yang menghubungkan unit-unit dengan possisi stratigraphic dan lithology serupa.
2. biocorrelation, yang menekankan kesamaaan pada kandungan fossil dan posisi biostratigraphic.
3. chronocorrelation, yang menekankan korespondensi dalam usia dan posisi chrono stratigraphic.

Sungguhpun perhatian kita pada bab ini adalah korelasi yang didasarkan pada lithology, merupakan hal penting untuk mengklarifikasi hubungan antara chronocorrelation dan lithocorrelation. Chronocorrelation dapat dibuat melalui banyak metode yang bisa sesuai dengan stratum melalui usia yang sama. Korelasi pada unit-unit yang dibuat melalui lithology bisa juga menghasilkan korelasi chronostratigraphic pada suatu skala lokal, tetapi ketika dijejaki pada banyak unit lithostratigraphy secara regional yang transgress batas-batas waktu. Unit-unit stratigraphic diendapkan selama transgressi dan regressi utama yang merupakan transgresif-waktu yang dinyatakan. Barangkali contoh yang paling terkenal di Amerika Utara mengenai pembentukan transgressif-waktu adalah Cambrian tapeats sandstone di wilayah Grand canyon. Batu pasir ini adalah keseluruhan Masa Cambrian Awal dalam usia di tepi barat ngarai dan seluruh Masa Cambrian Pertengahan dalam usia di bagian tepi timurnya (Gambar 14.17). dengan demikian, the Tapeats Sandstone, yang dapat dijejaki secara terus-menerus melalui wilayah ngarai , yang berkorelasi dari tepi yang satu ngarai tersebut hingga ngarai lainnya sebagai unit lithostratigraphic tetapi bukan sebagai suatu unit chronostratigraphic. Titik penekanan yang penting di sini adalah bahwa batas-batasnya dibuat melalui kriteria yang digunakan untuk membuat korelasi waktu pada unit stratigraphic yang boleh tidak menjadi sama sebagaimana hal itu dibuat melalui kriteria yang digunakan untuk membuatkorelasi lithologic. Karena bukti ini, metode-metode berbeda pada korelasi (lithocorrelation, biocorrelation, chronocorrelation) yang hasilnya secara berbeda ketika dipakai untuk suksesi stratigraphic yang sama.
Titik lainnya yang membutuhkan beberapa klarifikasi pada unit-unit ini yang berbeda diantara kesesuian yang telah dibuat secara sederhana sebagai hubungan pada rangkaian data tanpa menganggap unit-unit stratigraphic (Schwarzacher, 1975; Shaw, 1982). Sebagai contoh, dua unit karang diidentifikasi dalam bagian-bagian stratigraphic pada lokasi berbeda sebagaimana lithologi-nya secara identik bersifat esensial (contohnya, dua shale hitam) dapat disesuaikan pada dasar lithology; bagaimanapun, unit-unit ini baik kesamaan waktu maupun persamaan lithostratigraphic. Penjejakan secara fisik pada unit-unit diantara lokalitas menunjukkan bahwa salah satu unit terletak secara stratigraphic di atas yang lainnya.
 Sesuai dengan karakteristik lithologic dalam kasus yang khusus tidaklah menggantikan pendemontrasian yang sama. Shaw (1982) menyatakan bahwa proses korelasi yang mendemontrasikan hubungan geometris diantara karang, fossil, atau suksesi pada data geologi bagi interpretasi dan inclusion dalam model-model facies, rekonstruksi paleontologis, atau model-model terstruktur. Sasaran pada korelasi adalah untuk membuat persamaan pada unit-unit stratigraphic diantara sifat geografis yang dipisahkan bagian-bagian pada suatu unit geologis. Implicit dalam definisi ini adalah konsep yang korelasinya adalah dibuat diantara unit-unit stratigraphic, yakni, unit-unit lithostratigraphic, unit-unit biostratigraphic, atau unit-unit chronostratigraphic. Perbedaan diantara korelasi dan kesesuaiannya diilustrasikan dalam Gambar 14.18. Gambar 14.18A menunjukkan dua bagian stratigraphic yang tampak sangat sesuai. Lithocorrelation yang nyata ditunjukkan pada gambar 14.18B. garis-garis yang terkait pada gambar 14.18A tidaklah merupakan korelasi karena mereka tidaklah mencakup unit-unit lithostratigraphic yang sama.
Korelasi dapat dianggap sebagai cara langsung (yang formal) atau tidak langsung (informal)(Shaw, 1982). Korelasi langsung dapat dibuat secara fisik dan tidak sama. Penjejakan secara fisik unit-unit stratigraphic yang terus-menerus hanyalah metode yang tidak memakai persamaan dalam menunjukkan hubungan pada suatu unit lithic dalam salah satu lokalitas hingga bagian lainnya. Korelasi tidak langsung dapat dibuat melalui sejumlah metode seperti pembandingan visual pada log intrumental yang baik, catatan reversal polaritas, atau kumpulan fossil; yang bagaimanapun, semacam perbandingan yang tingkatnya berbda pada reliability dan tidak akan pernah menjadi persamaan total. Korelasi tidak langsung dibuat pada dasar suatu unit tunggal secara sifat fisik atau biologis yang deem untuk menjadi baik perlu atau cukup bagi pembuatan persamaan yang disebut korelasi monothetic (salah satu unsur yang essensial). Sebagai alternatif, demontrasi pada persamaan boleh jadi ditentukan secara statistik pada dasar jumlah yang sangat besar pada karakteristik yang dibaginya, ketika tidak terdapat karakteristik tunggal atau adequate bagi korelasi (korelasi polytheic-lebih daripada salah satu unsur yang esensial). Korelasi polytheic biasanya membutuhkan pengukuran sistematis yang mencakup aplikasi statistik lebih daripada perbandingan visual yang sederhana. Perbedaan antara kesamaan korelasi formal, dan korelasi tidak langsung yang diilustrasikan pada gambar 14.19.

Lithocorrelation

Kita kembali sekarang pada metode yang digunakan bagi korelasi stratum pada dasar lithology. Metode pada biocorrelation dan chronocorrelation didiskusikan dalam bagian yang tepat pada bab 17 dan 18.

Penjejakan lateral yang Terus-Menerus pada Unit-unit Lithostratigraphic

Secara langsung, penjejakan pada suatu unit lithostratigraphic secara terus-menerus dari salah satu lokalitas hingga yang lainnya hanyalah metode korelasi yang dapat membuat persamaan pada semacam unit tanpa keraguan. Metode korelasi ini dapat dipakai hanya ketika stratum ditunjukkan secara terus-menerus atau hampir terus-menerus. Cara yang sangat terus terang pada penjejakan unit-unit lithostratigraphic secara lateral adalah melalui walking out alas-alas. Seorang ahli geologi yang menjejaki suatu unit stratigraphic secara terus-menerus dari satu lokalitas hingga yang lainnya melalui berjalan sepanjang puncak suatu alas yang khusus dapat menjadi cukup dipercaya yang berkorelasi telah dibuat. Dengan begitu, aplikasi pada bidang boot dan suatu bit upaya secara fisik yang menghasilkan kepuasan pada penerimaan korelasi virtual yang tidak sama. Penggunaan penuh lainnya, tetapi apapun yang lebih equivocal, metode penjejakan unit-unit stratigraphic secara lateral diikuti bagian alas pada fotografi aerial. Dalam wilayah dimana penunjukan permukaan sifatnya berlebih-lebihan dan jarak penglihatan yang sedikit dihambat melalui tanah atau cakupan vegetasi, penjejakan lateral pada yang tebal, unit-unit stratigraphic berbeda pada fotografi aerial dapat dilakukan dengan cepat dan efektif. Metode ini dibatasi untuk penjejakan pada alas-alas yang berbeda yang cukup tebal bagi pertunjukan pada pemotretan pada suatu skala yang sesuai (contoh, gambar 14.20).
Sungguhpun penjejakan fisik pada bagian alas adalah hanya metode unequivocal pada korelasi tidaklah tanpa pembatasan. Yang sangat serius dari hal ini adalah fakta bahwa dalam banyak area dimana ahli geologis melakukan pemetaan, bagian alas tidak dapat dijejaki secara terus-menerus untuk lebih dari suatu jarak yang sangat pendek sebelum memasuki area yang dicakup melalui tanah atau vegetasi, komplikasi (kesalahan) terstruktur, atau penghentian erosi, sebagaimana yang melewati suatu lembah besar. Buktinya, hal tersebut seringkali tidak mungkin untuk menjejaki suatu unit stratigraphy yang diberikan lebih daripada sejumlah raturan meter sebelum unit hilang bagi seseorang dengan alasan-alasan ini. Suatu permasalahan tambahan bisa muncul apabila bagian alas dijejaki pinch out atau merge dengan yang sifatnya lateral lainnya, suatu peristiwa yang sangat biasa dalam stratum nonmarine. Dalam suatu kasus, penjejakan pada suatu dasar atau pembauatn bidang secara individual akan menjadi tidak memungkinkan. Oleh karena itu, dalam prakteknya, para ahli geologi biasanya menjejaki suatu unit gross lithostratigraphic (contohnya, seorang anggota atau suatu pembentukan) yang terdiri dari bagian alas seperti karakter, lebih daripada mencoba untuk menjejaki bagian dasar secara individu. 

Keserupaan Lithologic dan Posisi Stratigraphic

Keresupaan Secara Lithologic. Para ahli geologi bekerja pada wilayah dimana pencarian jejak lateral secara langsung pada bagian alas tidaklah mungkin harus bergantung pada korelasi pada unit-unit lithostratigraphic pada metode yang mencakup penyesuaian stratum dari satu area hingga basis lithologic yang serupa dan posisi stratigraphic. Karena penyesuaian pada stratum tidaklah memerlukan indikasi yang menghubungkannya, korelasi melalui keserupaan lithologic telah merubah tingkat reliablity. Keberhasilan pada semacam korelasi bergantung pada distinctive pada sifat lithologic yang digunakan untuk korelasi, kealamian pada suksesi stratigraphic, dan kehadiran atau ketidakhadiran perubahan lithologis dari satu area ke area lainnya. Perubahan facies yang mengambil tempat dalam unit lithologic diantara dua area di bawah stdi sebelumnya yang memperumit permasalahan pada korelasi lithology.
Keserupaan lithologic dapat dibuat pada dasar suatu keragaman sifat karang. Hal ini termasuk gross lithology (contoh, batu pasir, shale, atau batu gamping), warna, berat mineral assemblage, atau kumpulan mineral berbeda lainnya, struktur pengendapan utama seperti pembuatan alas dan pelapisan melintang, dan kadang-kadang ketebalan dan karakteristik cuaca. Jumlah sifat yang lebih besar yang dapat digunakan untuk membuat suatu penyesuaian diantara strata, kemungkinan yang lebih kuat pada suatu penyesuaian yang reliable. Suatu sifat tunggal seperti warna atau ketebalan dapat berubah secara lateral dengan suatu unit stratigraphic yang diberikannya, tetapi suatu pemakaian pada sifat-sifat lithologic yang berbeda lebih sedikit memungkinkan berubah. Saya menyatakan lagi bahwa penyesuaian pada stratum pada dasar lithology bukan suatu jaminan bahwa korelasi telah dibuat. Strata dengan karakteristik lithology sangat serupa dapat dibentuk dalam lingkungan pengendapan serupa secara luas yang dipisahkan dalam waktu dan ruang. Hal tersebut menjadi cukup memungkinkan, sebagai contoh, untuk mendapatkan suatu kesesuaian lithologic yang sangat baik diantara sesuatu yang bersih, ditempatkan dengan baik, dibaukan alas-secara melintang, unit batu pasir eolian pada masa Triassic dan suatu batu pasir identik secara lithological pada masa Jurassic, yang sebelumnya batu pasir ini tidaklah berhubungan sebagaimana pada unit lithostratigraphic maupun chronostratigraphic. Korelasi pada dasar identifikasi lithologic secara khusus sukar diantara suksesi cyclic, seperti cyclothem pada wilayah daratan tengah AS. Suksesi yang terlihat-sangat serupa pada unit-unit dapat diulangi terus-menerus dalam bagian stratigraphic yang memperlihatkan bukti bahwa kondisi-kondisi lingkungan yang sangat serupa dapat terlihat kembali dalam suatu wilayah dari waktu ke waktu selama perderan endapan regresif-transgressif yang berulang.
Korelasi lithologic yang sangat reliable dibuat ketika ia memungkinkan untuk sesuai bukan hanya satu atau dua bed yang berbeda pada jenis karang tetapi suatu suksesi pada beberapa unit yang berbeda. Sebagai contoh, pembentukan-pembentukan Triassic dan Jurassic pada Colorado Plateau di bagian barat Amerika Serikat terdiri dari suksesi berbeda yang tinggi pada unit-unit batu lumpur dan batu silt hijau dan merah nonmarine (Moenkopi, Chinle, Kayenta, Summerville, bentuk-bentuk Morrison) yang interstratified dengan yang merah atau putih, batu pasir? Eolian yang dibuatkan alasnya-secara melintang (bentuk-bentuk Wingate, Navajo, Entrada). Suksesi ini pada pembentukannya begitu berbeda yag dapat diakui dan dihubungkan secara lithology dengan pertimbangan confidence melampaui area yang luas di Colorado Plateau (Gambar 14.21). Pada beberapa kasus, hal tersebut boleh jadi memungkinkan untuk memperbaiki reliability pada korelasi melalui penggunaan teknik statistik dan bantuan komputer. Metode-metode kuantitatif ini dapat memberikan suatu kemungkinana pengukuran pada whether suatu korelasi yang diajukan sebagai valid atau invalid (Agterberd, 1990).

Posisi Stratigraphic pada suatu Suksesi. Illustrasi sebelumnya menitik beratkan pentingnya posisi dalam suatu suksesi stratigraphic ketika unit-unit yang berkorelasi melalui identifikasi lithologic. Beberapa pembentukan Colorado Plateau adalah serupa secara lithology, tetapi karena hal tersebut terjadi dalam suartu suksesi pada strata yang cukup berbeda untuk dihubungkan dari satu area ke area lainnya, formasi-formasi individual dapat dikorelasikan juga melalui posisinya dalam suksesi. Cara lain yang mana posisi pada suatu suksesi stratigraphic penting telah dilakukan dengn pembuatan korelasi pada stratum melalui hubungan bagi beberapa perbedaan yang tinggi dan dihubungkan melalui unit atau unit-unit dengan mudah. Semacam alas-alas yang berbeda melayani sebagai unit pengawas bagi korelasi pada strata lainnya di atas dan di bawah. Sebagai contoh, sesuatu yang tipis, unit jatuhan ash atau bagian dasar bentonite boleh jadi ditampilkan dan dengan mudah diakui pada keseluruhan suatu wilayah khusus. Hal ini hanyalah semacam alas dalam suksesi stratigraphic dalam wilayah, dan dengandemikian tidak dapat dibingungkand engan beberapa bagian alas lainnya, ia dapat memberikan pelayanan sebagai suatu alas kunci, atau pembuat alas, untuk mana strata lainnya dihubungkan. Stratum dengan segera di atas atau di bawah unit kontrol ini dapat dihubungkan dengan suatu tingkat yang masuk akal pada confidence dengan stratum yang berada di dalam suatu posisi stratigraphic serupa dengan perhatian pada unit kontrol dalam wilayah lainnya. Apabila dua atau lebih pembuat bagian-bagian alas ditampilkan dalam suatu suksesi, hal ini kadang-kadang memberikan reliability yang lebih besar pada korelasi unit-unit yang terletak diantara pembuat alas. Tak pelak lagi, korelasi menjadi lebih equivocal dengan penambahan pemisahan stratigraphic di atas dan di bawah unti-unit kontrol.

Korelasi melalui Instrumental Sumur Logs 

Sumur logs adalah kurva-kurva sederhana yang sketched pada charts paper yang diproduksi dari data yang didapat dari pengukuran dalam bore yang baik. Variasi bekas/jejak catatannya pada semacam sifat karang sebagai resistivity yang bersifat elektrik, pertanggungjawaban transmissi pada gelombang suara, atau adsorption dan emissi pada radiasi nuklir pada karang keseluruhan suatu lubang bore. Variasi-variasi ini adalah refleksi suatu perubahan dalam gross lithology, mineralogy, kandungan zat cair dan gas, porosity, dan yang sejenis, dalam formasi subpermukaan. Dengan demikian, korelasi melalui penggunaan log yang baik tidaklah didasarkan secara total pada lithology. Meskipun demikian, kebanyakan sifat karang diukur melalui log yang baik yang secara tertutup dihubungkan dengan lithology.
Sebagaimana didiskusikan secara singkat pada Bab 1, logs yang baik didapatkan melalui prosedur berikut. Setelah suatu exploratory yang baik dibor melalui suatu perusahan minyak, baiknya logged sebelum menjadi dilengkapi sebagaimana suatu pembuat produksi minyak atau gas atau abandoned sebagai suatu lubang kering. Prosedur logging dimulai dengan memperendah suatu instrumen yang disebut suatu sonde bagi dasar pada bore yang baik. Sonde boleh jadi didesain untuk mengukur resistivity elektris pada suatu unit karang, alami atau radiasi gamma induced yang emitted melalui unit, kecepatan gelombang suara yang melintas melalui karang, atau sifat karang lainnya. Sebagaimana sonde yang lambat dengan penggambaran dari lubang bore melalui suatu suksesi pada unit-unit stratigraphic, hal tersebut terus-menerus mengukur sifat khusus pada karang yang didesain untuk menganalisa, dan secara elektris memindahkan informasi ini hingga suatu tape digital dan unit penunjukan yang berlokasi pada suatu truk logging pada permukaan.
Salah satu jenis yang biasa adalah log elektris, atau log resistivity, yang mana catatan unit-unit karang resistivity sebagai sonde pass up lubang bore dalam hubungannya dengan dinding lubang. Penolakan dipengaruhi oleh lithology pada unit-unit karang dan penghitungan serta kealamian pada pori zat cair dan gas pada karang. Sebagai contoh, suatu shale laut yang mempunyai ruang-ruang pori yang diisi dengan saline yang membentuk air akan mempunyai lebih banyak penolakan elektris (lebih tinggi conductivitinya) daripada yang dilakukan suatu porous batu pasir atau batu gamping yang diisi dengan minyak atau gas. Dengan pengalaman dalam suatu province secara geologi yang diberikan, ahli geologi minyak dapat mengakui signature khusus yang digambarkan melalui bekas-bekas pada log dan dapat menghubungkan signature ini dengan jenis-jenis khusus unit-unit lithostratigraphic atau bagi suatu pembentukan yang khusus. Lithology tidak dapat dibaca langsung dari semacam logs, tetapi karakteristik pada bekas-bekas log adalah suatu refleksi pada lithology (dan kandungan zat cair dan gas). Jenis-jenis lain pada pengukuran alat-alat log alami radiasi gamma dalam unit-unit karang (log sinar gamma) atau pengukuran kecepatan dengan mana suatu sinyal bumi melintas melalui unit-unit karang (logs sonic). Dapatlah ditambahkan, utuk penggunaan sepenuhnya bagi korelasi, log sonic dapat juga digunakan untuk menentukan porosity pada pembentukan-pembentukan porosity yang memperlihatkan kenyataan bahwa gelombang suara dilambatkan dalam perjalanannya melalui karang-karang melalui keberadaan zat cair dan gas yang diisi pori-pori.
Jenis lain log yang baik adalah juga dalam penggunaannya yang umum (contoh, geokimia, pembentukan mikroscanner, magnetic susceptibility), tetapi seluruhnya mempunyai karakteristik biasa bahwa hal tersebut terdiri dari sifat elektris yang diproduksi signature atau bekas-bekas yang menggambarkan beberapa sifat khusus pada unit-unit lithostratigraphic subpermukaan yang dihubungakan dengan beberapa cara untuk lithology, kandungan zat cair dan gas, ketebalan alas, atau sifat-sifat lainnya. Salah satu jenis yang biasa pada data log display terdiri dari dua jenis berbeda pada jejak yang disusun pada sisi lain pada suatu kolom pusat yang menggambarkan bore yang baik. Kolom sentral ini dikalibrasi dalam kaki (atau meter) untuk menunjukkan kedalaman di bawah permukaan. Gambar 14.22 mengillustrasikan suatu bagian pada suatu log yang baik yang menunjukkan suatu kurva sonic terhadap suatu kurva sinar gamma. Bentuk-bentuk kurva dihasilkan melalui suatu unit lithostratigraphic khusus yang tidaklah unik, tetapi sesuatu yang dilatih, penganalisa dengan pengalaman log yang baik dapat belajar untuk mengakui signature pada suatu pembentukan atau suksesi yang khusus pada pembentukannya dan dapat menyesuaikan signature dalam log dari salah satu area hingga mendekati hasil yang baik (nearby wells). Lihat Asquith (1982) dan Rider (1986) bagi penambahan deskripsi pada log yang baik dan penginterpretasian log.
Secara karakteristik, kurva-kurva log-yang baik pada adjacent adalah sangat serupa, tetapi tingkat pada pengurangan yang sama dalam sumur yang lebih dibuat jarak. Melalui pekerjaan dengan suatu rangkaian sumur/mata air yang dibuat seacar tertutup, bagaimanapun, seorang ahli geologis dapat memperoleh suatu korelasi yang melewati keseluruhan pengendapan basin, kadang ketika pinch-out atau terjadi perubahan facies. Buktinya, salah satu alasan mengapa ahli geologi minyak mendapatkan korelasi pada log mata air/sumur sehingga digunakan sepenuhnya dalam eksplorasi minyak ialah bahwa korelasi yang membolehkan pengakuan pada pinch-out dan perubahan facies yang boleh jadi merupakan trap potensial bagi minyak dan gas. Gambar 14.23 adalah suatu contoh pada korelasi melalui logs elektrik (resistivity) yang across suatu porsi pada suatu basin. Para ahli geologi seringkali menambahkan informasi lithologic yang didapatkan dari inti-inti drill atau pemotongan-pemotongan pada log sumur; bagaimanapun, saya menekankan lagi bahwa korelasi melalui log sumur yang tidaklah memerlukan korelasi yang didasarkan keseluruhannya pada identifikasi lithologic krena bentuk-bentuk pada kurva dapat menggmbarkan suatu keragaman pada sifat karang, termasuk porosity dan kandungan zat cair dan gas. Korelasi melalui well logs secara nyata didasarkan lebih pada posisi setiap unit dalam suatu suksesi pada unit yang digambarkan pada logs lebih daripada pada karakter bebera unit individu yang direfleksikan dalam kurva. Korelasi melalui logs well dengan demikian approximete persamaan subpermukaan pada korelasi bagian-bagaian permukaan melalui posisi dalam suksesi.
Korelasi melalui logs well instrumental dapat menjadi suatu proses laborious yang mencakup sejumlah besar logs; hal tersebut juga merupakan subyek bagi pertimbangan subyektivitas yang memperlihatkan keserupaan pada kurva log atau jejak-jejak pada bagian-bagain yang berbeda pada bagian stratigraphic log. Perbedaan diantara unit-unit stratigraphic dapat dimanifestasikan hanya melalui perbedaan yang sangat subtil dalam plot-plot digital dan dapat menjadi sukar untuk discern secara visual. Ketersedian komputer dan teknik-teknik pembuatan statistik yang canggih sekarang membuatnya mugkin untuk memakai pendekatan automated bagi korelasi stratigraphic pada well logs, removing beberapa subyektivitas dalam korelasi. Pendekatan-pendekatan ini mencakup penggunaan tape digital bagi segmen logs untuk penggunaan sistem yang berdasarkan penghitungan. Sistem-sistem ini kemudian memberikan suatu penyesuaian secara statistik bagi maksud-maksud korelasi. Rincian-rincian pada korelasi otomatisasi sumur log diberikan oleh Shaw dan Cubitt (1978), Griffith (1982), dan Olea (1988).

TABEL 14.1 Mekanisme yang dipostulatkan pada perubahan tingkat-laut
  Mekanisme Skala waktu Permintaan
  (tahun) pembesaran
1.Perubahan volume (thermohaline)
  steric lautan
  Dangkal (0-500 m) 0,1-100 0-1 m
  Dalam (500-4000 m) 10-10.000 0,01-10 m 
2.Apa yang terbuang dan bertambah
  pada sungai es
  Sungai-sungai Gunung 10-100 0,1-1 m
  Lapisan es Greenland 100-100.000 0,1-10 m  
  Lapisan es Antarctic Timur 1.000-100.000 10-100 m
  Lapisan Es Antarctic Barat 100-10.000 1-10 m
3.Zat cair di daratan
  Aquifers air bawah tanah 100-100.000 0,1-10 m
  Danau-danau dan kolam air 100-100.000 0,01-0,1 m
4.Perubahan bentuk kerak bumi  
  Membentuk dan menarik lithospere 100.000-10 1-100 m
  Membatasi kembali isostatic sungai es 100-10.000 0,1-10 m
  Tubrukan kontinental 100.000-10 10-100 m
  Epirogeny kontinental & dasar/lantai laut 100.000-10 10-100 m
  Pengendapan 10.000-10 1-100 m
Sumber: Revelle  


TABEL 14.2 Kategori-kategori pada unit-unit stratigraphic yang dibuat oleh the 1983 North American Stratigraphic Code
Kategori-kategori bahan didasarkan pada kandungan atau batas-batas fisik (komposisi, tekstur, pabrik, struktur, warna, kandungan fossil)
Unit-unit lithostratigraphic-penyesuaian diri bagi hukum superposition dan dibedakan pada dasar karakteristik lithic dan posisi lithostratigraphic
Unit-unit lithodemic-terdiri dari sifat intrusif utama, methamorposa tinggi, atau pembentukan kembali yang intens pada karang yang secara umum tidak menyesuaikan diri pada hukum superposition
Unit-unit magnepolarity-tubuh-tubuh pada karang yang diidentifikasi melalui polaritas remmant magnetis
Unit-unit biostratigraphic-tubuh tubuh pada karang yang dibuat dan dikarakterisasi melalui kandungan fossilnya
Unit-unit pedostratigraphic-terdiri dari satu atau lebih horizon pedologic (tanah) yang dikembangkan dalam satu atau lebih unit lithic yang sekarang terkubur melalui suatu pembuatan secara formal unit atau unit-unit lithostratigraphic atau allostratigraphic
Unit-unit allostratigraphic-pemetaan stratiform (dalam bentuk pada suatu lapisan) tubuh yang dibuat dan diidentifikasi pada dasar pembatasan yang terputus

Kategori-kategori yang diekspresikan atau dihubungkan dengan usia geologis
Kategori-kategori bahan untuk membuat spans temporal (unit-unit stratigraphic yang melayani sebagai standar bagi pengakuan dan pengisolasian bahan-bahan pada suatu usia yang khusus)
Unit-unit chronostratigraphic-tubuh-tubuh pada karang yang dibuat untuk membantu/bertindak sebagai referensi bahan bagi seluruh karang yang dibentuk selama spans waktu yang sama
Unit-unit polarity-chronostratigraphy- divisi-divisi pada waktu secara geologis yang dibedakan pada dasar catatan pada magnepolarity sebagaimana embodied dalam unit-unit polarity-chronostratigraphic
Kategori temporal (nonmaterial)-(bukan unit-unit material tetapi uit-unit konseptual, seperti pembagian waktu)
Unit-unit geochrononogical-divisi-divisi waktu yang dibedakan pada dasar catatan karang sebagaimana diekspresikan melalui unit-unit chronostratigraphic
Unit-unit polarity-chronologic-divisi-divisi pada waktu secara geologi yang dibedakan pada dasar catatan magnetopolarity sebagaimana embodied dalam unit-unit polaritu-chronostratigraphic
Unit-unit diachronic-terdiri dari span-span yang tidak sama pada waktu yang digambarkan melalui satu atau tubuh-tubuh karang diachronus yang lebih khusus, yang mana adalah tubuh-tubuh dengan atu atau dua pembatasan permukaan yang adalah bukan saat yang sinkron dan dengan demikian “transgress” waktu
Unit-unit geochronometric-unit-unit isochronous (unit0unit yang mempunyai durasi waktu yang sama) yang adalah kelangsungan divisi-divisi pada geologi yang waktunya diekspresikan dalam tahun 
Sumber: North American Commision pada Stratigraphic Nomenclarute, 1983, North American Stratigraphic: Am. Assoc. Petroleum Geologist Bull.
 

TABEL 14.4 Hirarki pada unit-unit lithostratigraphic

Supergroup-suatu kumpulan formal yang dihubungkan atau superposed kelompok-kelompok dan formasi-formasinya.
Formation-suatu badan karang yang diidentifikasi oleh karakteristik lithic dan posisi stratigraphic yang prevailingly tetapi tidak memerlukan tabular dan dipetakan pada permukaan Bumi serta traceable dalam subsurface. Seharusnya menjadi areal yang cukup luas untuk dipetakan pada skala pemetaan biasa yang digunakan pada wilayah dimana hal tersebut terjadi.
Unit lithostratigraphic yang fundamental-formasi-formasi yang dikelompokkan pada bentuk pengurutan unit-unit lithostratigraphic-yang lebih tinggi dan dibagi ke dalam bentuk pengurutan unit-unit lithographic yang lebih rendah.
Anggota-unit lithostratigraphic formal berikutnya dalam pengurutan di bawah suatu formasi dan selalu menjadi bagian pada beberapa formasi. Suatu formasi yang tidak perlu dibagi keseluruhannya ke dalam anggota-anggota. Seorang anggota bisa diperpanjang secara lateral dari satu formasi ke formasi lainnya.
Lens (atau lentil)-anggota yang dibatasi secara geografis yang berhenti pada seluruh sisi dengan suatu formasi.
Tongue-suatu anggota yang dibentuk-secara wedge yang extend melebihi batas utama pada suatu formasi atau wedge atau pinches out dengan formasi lainnya.
Bagian dasar/alas-subduvisi berbeda pada suatu anggota; unit lithostratigraphic formal pada pengendapan karang. Anggota-anggota biasanya tidak dibagi seluruhnya ke dalam (bentuk) dasar/alas.
Aliran-unit lithostratigraphic paling kecil pada karang volkanik.
Sumber: North American Commision pada Stratigraphic Nomenclarute, 1983. North American Stratigraphic Code; Am. Assoc. Petroleum Geologist Bull. 

TABEL 14.5 Hierarki pada unit-unit rangkaian stratigraphic

Rangkaian pengendapan-secara genetis dihubungkan dengan stratum yang dibatasi oleh permukaan pada erosi atau nonendapan atau penyesuaian diri relatifnya. Dua jenis batas-batas rangkaian yang diakui:
Jenis 1 batas rangkaian-dikarakterisasi oleh bukaan subaerial dan erosi konkuren yang dihubungkan dengan arus rejuvenation, suatu pembagian basinward pada facies, suatu pembagian menurun dalam onlap pantai dan onlap pada stratum overlying.
Jenis 2 batas rangkaian-ditandai oleh bukaan subaerial dan suatu pembagian menurun pada landward onlap pantai (coastal) pada pecahan garis pantai-yang terendapkan; yang bagaimnapun, kekurangan, baik erosi subaerial yang dihubungkan dengan arus rejuvenation maupun suatu pembagian basinward dalam facies. 
Unit-unit stratal dengan rangkaian-rangkaian yang mencakup:
Sistem pengendapan-suatu assemblage berdimensi tiga pada lithofacies, yang secara genetis dihubungkan oleh proses (aktif (modern) atau inferrent (kuno/purba) dan lingkungannya (contoh, fluvial, deltaic, pulau penghalang).
Tract Sistem-suatu subdivision pada suatu sistem pengendapan. Empat jenis yang diakui:
(1)lowstand-terletak langsung pada suatu batas rangkaian jenis 1; (2)higstand-bidang sistem menaik pada salah satu dari dua/tiap rangkaian jenis 1 atau jenis 2; (3) batas-shelf-bidang sistem paling lebih rendah yang dihubungkan dengan suatu batas rangkaian jenis 2; dan (4) transgressive- bidang sistem pertengahan baik pada jenis 1 maupun jenis 2.
Bentuk Parasequence-suatu suksesi secara genetis yang dihubungkan dengan parasequence yang membentuk suatu susunan stacking berbeda yang dibatasi, pada banyak kasus, melalui permukaan fleeding-marine utama dan permukaan korelatifnya. 
Parasequence-suatu suksesi penyesuaian diri secara relatif secara genetis yang dihubungkan dengan bagian dasar/alas atau bentuk bagian dasar (dengan suatu bentuk parasequence) yang dibatasi oleh permukaan flooding marine atau permukaan-permukaan korelatifnya.
Permukaan marine-flooding-suatu permukaan yang memisahkan stratum yang lebih muda dari yang lebih tua, yang melintas, yang mana terdapat bukti pada suatu abrupt penambahan dalam kedalaman air.
Sumber: van Wagoner, dkk., 1988; Van Wagoner, dkk., 1990.

GAMBAR 14.1 Jenis-jenis hubungan gradasi secara vertikal. A. Progresif secara berangsur-angsur. B. Intercalated.
GAMBAR 14.2 Empat jenis dasar pada unconformities. Titik panah pada permukaan-permukaan uncorformity. (Alter Dunbar, C.O. dan J. Rodgers, 1957, Principles of stratigraphy: John Wiley & Sons, New York)
GAMBAR 14.3 Unconformity angular diantara steeply dipping endapan-endapan dan overlying Pembentukan Coaledo (Eocene), endapan-endapan Pleistocene horizontal, di bagian selatan pantai Oregon. Garis hitam yang hampir vertikal adalah suatu stain karena hancuran iklim/kerusakan kena hujan dan angin.
GAMBAR 14.4 Hubungan lateral pada unit-unit pengendapan: A. Pinch out. B. Intertonguing. C. Gradasi lateral.
GAMBAR 14.5 Penggambaran berbentuk skema mengenai mekanisme autocyclic dan allocyclic yang menyebabkan pembangkitan yang ritmis dan suksesi peredaran. (Setelah Einsele, G.W. Ricken, dan A. Seilacher, 1991, Peredaran dan peristiwa-peristiwa pada stratigraphy-Konsep-konsep dasar dan istilah, dalam G. Einsele, W. Ricken, dan A. Seilacher (ed), Peredaran dan peristiwa-peristiwa dalam stratigraphy. Gambar 4, halaman 9, direproduksi atas izin Springer-Verlag, Berlin.)
GAMBAR 14.6 Hubungan-hubungan facies dalam stratum Upper Cretaceous pada Pegunungan Rocky Mountain di Montana (dari Swift, D.J.P. dan D.D. Rice, 1984. Badan-badan pasir pada shelves berlumpur: Suatu model bagi pengendapan pada interior di bagian barat seaway Cretaceous, Amerika Utara, pada R.W. Tillman dan C.T. Siemers (ed). Siliciclastic sedimen shelf: Soc. Econ. Paleontologist dan Mineralogists Spec. Pub. 34. Gambar 2. halaman 45, dicetak kembali atas izin SEPM, Tulsa, Okla.)
GAMBAR 14.7 Penggambaran skematis pada Hukum Walther. Hasil-hasil transgression pada pembagian lateral dalam lingkungan-lingkungan dan menghasilkan facies, yang memproduksi suksesi vertikal pada facies yang ditunjukkan dalam kolom.
GAMBAR 14.8 Suatu pemunculan relatif pada tingkatan laut dapat memproduksi (A) transgression. (B) regression, atau (C) suatu garis pantai stationary, yang bergantung pada nilai influx terrigenous (Setelah Vail, P.R.R.M. Mitchum, Jr. dan S. Thompson,III1977. Stratigraphy seismic dan perubahan global pada tingkatan laut. Bagian 3: Perubahan relatif pada tingkatan laut dari onlap coastal, dalam C.E.. Payton (ed), Stratigraphy seismic-Aplikasi bagi eksplorasi hydrokarbon; AM.Assoc. Petroleum Geologist Mem. 26. Gambar.3 hal.66, yang dicetak ulang atas izin AAPG, Tulsa, Okla.)
GAMBAR 14.9 Kejatuhan yang cepat secara relatif pada tingkatan laut yang diindikasikan oleh pembagian menurun pada onlap coastal. A dan B menggambarkan dua rangkaian pengendapan yang berbeda (lihat Gambar 14.12) dan jumlah/bilangan yang mengindikasikan umur relatif pada bagian alas: 1=sangat tua, 9=sangat muda.
GAMBAR 14.10 Coastal onlap tampak pada transgression dan regression marine. Selama pemunculan relatif dalam tingkatan laut, facies littoral boleh jadi bersifat transgressive, stationary, atau regressive. Neritic (dangkal-shelf) facies boleh jadi deepening, shallowing, atau compensating (maintaining suatu kedalaman yang diberikan).
GAMBAR 14.11 Coastal toplap. Coastal toplap mengindikasikan standstill relatif pada tingkatan laut. Selama suatu standstill relatif, tidak terdapat pemunculan relatif pada level dasar yang terjadi; oleh karena itu, nonmarine cosatal dan/atau endapan-endapan litoral tidak dapat aggrade, dan tidak terdapat onlap yang diproduksi. Disamping itu, sedimen bypass mengambil tempat, memproduksi toplap.
GAMBAR 14.12 Illustrasi pada konsep mengenai rangkaian pengendapan. Suatu rangkaian pengendapan terdiri dari penyesuaian diri relatif, yang secara genetis dihubungkan strata yang dibatasi pada dasarnya (A) dan puncak (B) melalui keadaan tanpa penyesuaian diri yang melintas secara lateral hingga penyesuaian diri korelatif. Unit-unit individual pada stratum 1 melalui 25 dijejaki melalui permukaan stratifikasi berikut: mereka diasumsikan untuk menjadi menyesuaikan diri ketika stratum yang suksesif ditampilkan. Ketika unit-unit pada strata hilang, hiatuses tampil.
GAMBAR 14.13 Hubungan-hubungan pada stratum bagi (A) batas menaik dan (B) batas lebih bawah pada suatu rangkaian pengendaapan. A1. Truncation bersifat erosi: penghentian stratum terhadap batas menaik terutama yang tampak pada erosi. A2. Toplap: pada mulanya inclined penghentian stratum terhadap batas menaik yang diciptakan terutama sebagai suatu hasil pada nondeposition (contoh, foreset penghentian stratum terhadap pemukaan overlying horizontal dimana tidak terdapat erosi atau pengendapan yang ditempatkan). A3. Top concordance: stratum pada puncak suatu rangkaian yang tidak berhenti terhadap suatu batas menaik. B1. Onlap: stratum berhenti updip terhadap suatu permukaan inclined. B2. Downlap: inclined strata yang berhenti mulanya downdip secara progressif terhadap horizontal awal atau permukaan inclined. B3. Concordance dasar: strata pada dasar suatu rangkaian yang tidak berhenti terhadap batas lebih bawah.
GAMBAR 14.14 terminologi bagi hubungan-hubungan yang mendefinisikan batas-batas yang tidak menyesuaikan diri pada suatu rangkaian pengendapan.
GAMBAR 14.15 Rangkaian-rangkaian (SR-1 melalui SR-6) yang dibuat dalam subsurface pada basis korelasi pembuat log-sumur/mata air.
GAMBAR 14.16 Illustrasi berupa skema pada tract sistem dan parasequence dalam rangkaian sebuah jenis 1 (A) dan suatu jenis 2 (B). panah menunjukkan truncation pada stratum terhadap beberapa jenis batas permukaan (contohnya, suatu permukan transgressif atau suatu batas rangkaian).
GAMBAR 14.17 Perubahan dalam usia pada basal Cambrian Tapeats Sandstone melintasi wilayah Grand Canyon.
GAMBAR 14.18 Illustrasi perbedan diantara penyesuaian dan korelasi. A. Korelation apparent yang diterima melalui penyesuaian stratum yang appear-serupa. B. lithocorrelation nyata.
GAMBAR 14.19 Hubungan pada korelasi (langsung) secara formal, korelasi tidak langsung, dan penyesuaian.
GAMBAR 14.20 pembuatan (bagian) alas yang rata, pembentukan Permo-Pennsylvania ekstensif secara lateral yang ditunjukkan sepanjang Sungai Colorado di Dead Horse Point, dekat Moab. Utah. 
GAMBAR 14.21 Korelasi pada strata diantara dua lokalitas pada Colorado Plateau yang didasarkan pada lithology yang serupa pada unit-unit stratigraphic berbeda.
GAMBAR 14.22 Suatu bagian pada suatu log sinar sonic gamma. Kurva sinar gamma ditunjukkan pada bagian kiri. Log sonic (log waktu transit interval) berada pada sebelah kanan. Kedalaman (dalam kaki) di bawah permukaan yang ditunjukkan dalam kolom pusatnya. Empat unit-unit yang berkorelasi diindikasikan.

GAMBAR 14.23 Korelasi melalui log sumur/mata air (log elektrik) melintasi suatu porsi pada bidang West Desert Spring. Informasi lithologic telah ditambahkan bagi log well,tetapi korelasi dinyatakan dalam “signature” pada kurva-kurva well-log.

dari buku: sam boggs Jr.